Mohon tunggu...
Muhammad Vano
Muhammad Vano Mohon Tunggu... Lainnya - IR Student

Sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Kebijakan Proteksionis Trump pada Masa Pandemi Covid: Tamparan Keras bagi Kanada?

13 Juni 2020   00:06 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:32 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
U.S-Canada Border (Photo: The Canadian Press)

Selain itu, apabila dianalisa dalam level individu menggunakan pendekatan Poliheuristik menurut Alex Mintz yang percaya bahwa politik domestik merupakan esensi dari pengambilan keputusan, maka tindakan Trump tidak sepenuhnya tak berdasar, karena ia sebagai pembuat kebijakan pada hakikatnya merupakan aktor politik, sehingga ia tetap harus mengutamakan kestabilan internal negaranya terlebih dahulu.

Lantas, bagaimana Kanada menanggapi AS yang kini semakin condong kearah proteksionis? Harus diakui, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, sementara waktu telah berhasil dalam membujuk pemerintahan Trump untuk melunakkan kebijakan luar negerinya terhadap Kanada, Meskipun begitu, para kalangan Think-Tank di Kanada sudah mulai menyuarakan independensi Kanada dari AS yang hal tersebut nampaknya juga sudah di amini oleh beberapa petinggi di Kanada.

Pada wawancara di bulan April, Menteri Pengembangan Ekonomi, Inovasi, dan Perdagangan Ekspor Provinsi Quebec, Pierre Fitzgibbon, menyinggung mengenai perubahan terhadap tatanan dunia yang menurutnya besar kemungkinan akan mengarah pada proteksionisme pasca wabah Covid usai, dan bukan hanya dalam hal alat medis melainkan juga pangan dan komoditas lainnya. 

Sehingga Quebec itu sendiri, sebagai salah satu provinsi Kanada, kini sudah mulai mempersiapkan daftar rantai suplai yang harus mereka jaga dalam kondisi dunia yang mungkin akan berubah drastis kedepannya. Proses menuju independensi dan self-autonomy juga terlihat dari berbagai negara lain, seperti Jepang yang baru saja mengerahkan US$ 2.2 Miliar untuk membantu perusahaan manufaktur negaranya dalam memindahkan rantai produksi dari Cina balik ke negara asalnya sebagai antisipasi dini.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwasannya pandemi Covid yang terjadi saat ini, tidak dapat dipungkiri lagi telah mendorong negara-negara kuat sekalipun untuk kembali masuk ke ‘cangkang’ proteksionisme mereka dalam rangka mempertahankan ketahanan dan keselamatan negaranya dari kekacauan yang ditimbulkan oleh virus yang tak memandang mana kawan dan mana lawan ini. 

Oleh karenanya, kebijakan AS yang terlihat radikal, sebenarnya telah memberikan tamparan keras yang menyadarkan Kanada untuk mengurangi ketergantungannya terhadap AS yang telah berjalan selama puluhan tahun, karena dalam situasi yang mendesak seperti ini, setiap negara pada akhirnya akan kembali kepada tujuan yang paling mendasar, yaitu “to survive”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun