Aliansi Pakta Warsawa dari negara-negara sosialis Eropa Timur dibentuk pada tanggal 14 Mei 1955 di Warsawa. Pakta Warsawa adalah penyeimbang nominal ke Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) di benua Eropa.Â
Tidak seperti NATO, yang didirikan pada 1949, Pakta Warsawa tidak memiliki struktur organisasi yang independen tetapi berfungsi sebagai bagian dari Kementerian Pertahanan Soviet.Â
Faktanya, selama lebih dari tiga puluh tahun sejak didirikan, Pakta Warsawa telah berfungsi sebagai salah satu mekanisme utama Uni Soviet untuk menjaga sekutu-sekutu Eropa Timurnya di bawah kendali politik dan militernya. Uni Soviet dan tujuh sekawan Eropa-nya menandatangani perjanjian yang menetapkan Pakta Warsawa, sebuah organisasi pertahanan bersama yang menempatkan Soviet dalam komando pasukan bersenjata negara-negara anggota.Â
Pakta Warsawa, dinamakan demikian karena perjanjian itu ditandatangani di Warsawa, termasuk Uni Soviet, Albania, Polandia, Rumania, Hongaria, Jerman Timur, Cekoslowakia, dan Bulgaria sebagai anggota. Perjanjian itu meminta negara-negara anggota untuk membela setiap anggota yang diserang oleh pasukan luar dan membentuk komando militer terpadu di bawah Marsekal Ivan S. Konev dari Uni Soviet.
Uni Soviet telah menggunakan Pakta Warsawa untuk membangun fasad pengambilan keputusan kolektif dan tindakan di sekitar realitas dominasi politik dan intervensi militer dalam urusan internal sekutunya. Pada saat yang sama, Uni Soviet juga menggunakan Pakta Warsawa untuk mengembangkan pasukan sosialis Eropa Timur dan memanfaatkan mereka untuk strategi militernya.Â
Sejak awal, Pakta Warsawa telah mencerminkan perubahan pola hubungan Eropa Timur-Soviet dan memanifestasikan masalah yang mempengaruhi semua aliansi.Â
Pakta Warsawa telah berevolusi menjadi sesuatu selain mekanisme kontrol yang awalnya dimaksudkan oleh Uni Soviet, dan semakin tidak lagi didominasi oleh Uni Soviet sejak 1960-an.Â
Struktur organisasi Pakta Warsawa telah tumbuh dan telah menyediakan forum untuk debat intra-aliansi, tawar-menawar, dan konflik yang lebih besar antara Uni Soviet dan sekutunya mengenai masalah kemerdekaan nasional, otonomi kebijakan, dan partisipasi Eropa Timur dalam pengambilan keputusan aliansi .Â
Sementara Pakta Warsawa mempertahankan fungsi internalnya dalam hubungan Soviet-Eropa Timur, anggota non-Sovietnya juga telah mengembangkan kemampuan militer yang cukup untuk menjadi tambahan yang berguna dari kekuatan Soviet melawan NATO di Eropa.