Mohon tunggu...
Vania Badriyah Nasution
Vania Badriyah Nasution Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UB

If you never try, you never know. Work hard and be proud

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Berpolitik dalam Agama Islam

27 November 2021   10:30 Diperbarui: 27 November 2021   10:42 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Al-Mawardi kepemimpinan politik dalam Islam didirikan untuk melanjutkan tugas-tugas kenabian dalam memelihara agama (harasah ad-din) dan mengelola kebutuhan duniawiyah (siyasah ad-dunya). Dengan adanya kebutuhan duniawiyah menusia cenderung membutuhkan bantuan dan menjalani kehidupan sosial. Namun tetap akan ada saja perbedaan, bisa di atasi dengan berkerja sama dan musyawarah.

3. Al-Farabi

Pandangan Al-Farabi dalam menggambarkan pentingnya sebuah pemerintahan, mengilustrasikan fungsi negara sebagai anggota badan yang apabila satu menderita maka yang lain akan merasakannya. Bagi Al-Farabi para pemimpin adalah jantung dari sebuah pemerintahan, yang menjadi pusat dari seluruh sistem. Disaat jantungnya sehat maka bagian dari tubuh lain akan sehat pula. Jantung adalah organ yang mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh, jika salah satu organ tidak mendapatkan asumsi darah maka akan rusak pula tubuh tersebut.

4. Ibnu Taimiyah

Menurut Ibnu Taimiyah menekankan bahwa menegakkan negara sebagai tugas suci yang dituntut agama dan merupakan salah satu perangkat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Saat seorang pemimpin dapat menemukan unsur-unsur dalam menjadikan dasar negara melalui Al-Qur’an akan mengerti unsur-unsur keadilan, kepatuhan, persaudaraan, ketahanan dan keadilan yang harus di tetapkan merupakan tiang dari keberlangsungnya ketata negaraan.

5. Ibnu Khaldun

Menurut Ibnu Khaldun penguasa bukan pada atribut penguasaannya, melainkan sekadar dipercaya rakyat untuk mengurus mereka. Dengan adanya peran agama didalam pemimpin saat menjabat membuat mereka terhindar dari persaingan yang tidak sehat, menjauhkan dari kebencian satu sama lain. Dengan hal tersebut membuat rakyat percaya dengan pemimpinnya sendiri.

Daftar Pustaka

Achmad Dardirie, S. M. (2019). ETIKA POLITIK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN. Al-Tadabbur: Kajian Sosial, Peradaban dan Agama, 3.

Dahlan, D. (2021). ETIKA POLITIK DALAM ISLAM (KONSTRUKSI DAN PERSFEKTIF). Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, 43.

In’amuzzahidin, M. (2015). ETIKA POLITIK DALAM ISLAM. Jurnal Walisongo, 92.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun