Mohon tunggu...
Vanessa Karsten
Vanessa Karsten Mohon Tunggu... Freelancer - is not really a writer

Mengabadikan momen lewat tulisan. Pelita Harapan '21.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Cerminan Kartini di Masa Kini

10 Agustus 2020   13:28 Diperbarui: 10 Agustus 2020   14:09 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar sebagai generasi penerus Kartini Masa Kini.

Emansipasi wanita bukan lagi menjadi kata-kata yang asing untuk di dengar. Berbicara mengenai emansipasi wanita tampak tidak pernah lepas dari sesosok pejuang yang dikenal dengan Raden Ajeng Kartini. Usahanya dari awal abad-20 dalam memperjuangkan hak wanita dan mengangkat derajat kaumnya dari keterpurukan budaya patriarki telah memberikan perubahan dan hasil yang konkret dalam kehidupan saat ini.

Berdasarkan Kompas.com, emansipasi wanita adalah proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa wanita zaman dahulu memiliki banyak keterbatasan, kebiasaan, dan bahkan pembatasan hak. Pada masa itu, wanita hanya boleh melakukan aktivitas rumah tangga. Sedangkan diluar rumah, kaum perempuan tetap dipandang lebih rendah kedudukannya dibandingkan dengan kaum pria.

Emansipasi wanita yang diperjuangkan oleh R. A Kartini pada masa itu adalah kebebasan setiap perempuan dalam mengenyam pendidikan, mengemukakan pendapat, maupun kebebasan untuk bekerja. Bukan untuk saling menyaingi agar mendapat pengakuan diri dan mensejajarkan diri dengan kaum pria.

Di zaman sekarang, wanita sudah mendapatkan kebebasan dalam mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, melakukan pekerjaan diluar aktivitas rumah tangga dan juga memiliki karir. 

Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, kini emansipasi wanita tampaknya mulai mengalami beberapa pergeseran dari makna sesungghnya. Sebagian wanita masih belum paham bagaimana menggunakan haknya sesuai dengan apa yang sudah diperjuangkan oleh R. A Kartini pada masa itu.

Berdasarkan madjongke.com, ada beberapa penyalahgunaan makna dari emansipasi wanita, diantaranya:

Masih banyak wanita yang menjadi tulang punggung keluarga. Dalam arti, wanita yang menghidupi suami dan anak-anaknya hingga lupa bahwa pada dasarnya, meskipun wanita memiliki kebebasan dalam hal berkarir dan bekerja, wanita masih memiliki hak untuk mendapatkan nafkah dari suami. 

Masih banyak wanita yang menjadikan emansipasi sebagai "alasan" mereka untuk bisa melakukan segala hal termasuk menyetarakan dirinya dengan pria dan menganggap bahwa emansipasi wanita merupakan sebuah tindakan pemberontakan wanita dari kodrat kewanitaannya.

Masih banyak wanita yang mengangap bahwa dengan adanya emansipasi wanita, mereka memiliki kesetaraan gender dengan pria, bahkan menganggap bahwa dirinya memiliki kodrat yang lebih tinggi dari pria.

Lalu, bagaimana cara kita sebagai wanita untuk bisa menggunakan hak kita sebagai perempuan sesuai dengan apa yang sudah diperjuangkan oleh R. A. Kartini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun