Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Puasa adalah Hakikat Kehidupan

15 April 2021   15:44 Diperbarui: 15 April 2021   15:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

dalam hadist Qudsi, Allah berfirman : 

[ 2 226 .

Artinya: : "Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung ". (HR Bukhari dalam Shahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu'anhu).

 

kalau melihat pada hadist Qudsi diatas pernyataan Allah melalui Nabi Muhammad sangatlah jelas bahwa Allah sendirilah yang akan mengurusi ganjaran bagi orang yang berpuasa. dalam pernyataan Allah diatas ibadah puasa sepertinya adalah ibadah yang khusus dibandingkan dengan ibadah - ibadah lainnya.oleh karena itu sebaiknya dapat menggali lebih dalam lagi mengapa Allah menyuruh manusia untuk berpuasa, saya rasa itu tidak berlaku hanya kepada umat islam saja tetapi pada umat - umat beragama yang lain walaupun cara serta teknis yang berbeda. kalau kita juga melihat pemikiran - pemikiran filsafat pada era - era yunani sampai ke era postmodern hari ini. berbagai pikiran dari filosof banyak mengajarkan tentang puasa meski pada konteks, bahasa serta perilaku yang berbeda. tetapi dalam makna substansinya hampir sama dengan makna general dari puasa yaitu menahan diri, entah itu menahan diri dari makan dan minum, menahan diri dari nafsu ataupun kerakusan penguasaan laba, menahan diri dari emosi ideologis, dan menahan diri dari apa yang telah kita anggap benar sehingga ketika menahan diri kita merefleksikan kemungkinan untuk salah itu ada. maka puasa bukanlah sekedar ibadah yang hanya bersifat ilahiah saja tetapi juga bersifat sangat profan. puasa adalah suatu ajaran yang universal untuk memahami hakikat dari kehidupan kita bersama- sama ataupun dari tahap individu sampai ke tahap sosial ataupun undang - undang suatu negara. 

apalagi ketika kita melihat pengembangan sains dan teknologi hari ini, kemajuan serta penemuan - penemuan baru sangat luar biasa mencengangkan kita, seolah - olah manusia telah kita anggap sampai pada batas kemampuannya. tetapi observasi sains begitu bergerak cepat di dalam berbagai bidang. mulai dari teknologi nano, Cybrog, serta Bio teknologi yang berkembang lebih jauh. tetapi apakah dari penciptaan pada hal - hal yang baru itu kita lebih sedikit menahan diri tentang efek negatif atau potensi bahaya lebih besar yang akan ditimbulkanya dan juga apa alasan dorongan dari penciptaan - penciptaan itu penting digunakan pada kehidupan kita?

tetapi saya berharap para ilmuwan, birokrat, para pemimpin suatu negara, seorang ideologi, para konglomerat ataupun juga seorang revolusioner komunis dapat memahami bahwa dunia yang ada ini hanyalah dunia yang paling layak untuk kita huni mungin untuk 1000 tahun ke depan ataupun 100 tahun lagi, maka Tuhan sendiri telah mewanti - wanti untuk memberikan suatu konsep mengenai menahan diri. agar manusia lebih bertanggung jawab atas apa yang dijalninya dan lebih memahami keadaan dirinya serta memikirkan kemungkinan kehidupan masa depan yang lebih baik ataupun saya dapat sebut ialah "Dinamisaharmonia", suatu keadaan yang bergerak dinamis dalam kerangka yang harmoni. maka puasa itu sendiri dapat menjadi atmosfer bagi perilaku kehidupan kita, agar kehidupan menjadi layak dijalani untuk siapapun dan apapun. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun