Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Garudaku Tersengal-sengal

11 September 2019   00:49 Diperbarui: 11 September 2019   01:08 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://designpress.com

burung garuda ku luntang lantung

beberapa sayap rontok terserak tak beraturan

bercak lumpur dan noda melekat di sudut - sudut bulu yang hampir botak

tampak terdapat kudis disana sini,

kutu kutu busuk mulai menghisapi darahnya,

sampai garudaku kurus kering tak berdaging

kasihan garuda, untuk makan saja ia harus mengemis - ngemis

hilang dahulu sejarahnya yang begitu lantang menantang langit, 

yang dahulu setiap mata tertuju pada keperkasaannya dan kebesaranya melewati zaman

kini garudaku diam teronggok, bagai si pemimpi yang murung

algojo - algojo itu pun menyangkarkan nya di tempat pengap dan sempit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun