Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Filter dalam Diri Menghadapi Informasi Digital

31 Juli 2019   15:36 Diperbarui: 31 Juli 2019   15:43 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia memang tidak bisa terlepas dari yang namanya informasi, disitulah manusia mendapatkan berbagai pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupanya, entah itu informasi pendidikan dari sekolah atau akademik, informasi dari lingkunganya, juga informasi dari internet atau media sosial. 

Seperti kita ketahui informasi juga sangat berguna untuk membangun keterampilan juga karakter individu orang tersebut. tetapi juga informasi ada yang bersifat menyesatkan dan ada yang sangat berguna. tergantung dari sudut pandang yang kita lihat.

Saat ini informasi yang di dapat sangat luas dan beragam, terutama informasi yang terdapat dari media sosial kita hari ini, apakah informasi yang didapat sebuah kebenaran atau juga kekeliruan. memang sebaiknya diperlukan kebijaksanaan dari individunya tersebut untuk dapat menyaring informasi - informasi yang ia terima. terkadang informasi juga mempunyai unsur kepentingan si pembuat informasi, bisa jadi informasi yang di buat hanya untuk propaganda atau hanya untuk membuat orang lain agar mengikuti maksud dari tujuan informasi itu dibuat. 

Kalau informasi yang dibuat memiliki fungsi positif atau mengandung kebaikan sepertinya tidak menjadi masalah, malahan sangat bagus. kalau sebaliknya informasi yang dibuat hanya mempunyai sisi negatif saja yang banyak diyakini oleh orang lain, sebelum dapat diteliti terlebih dahulu informasi tersebut benar atau tidaknya, dan baik atau buruknya. 

Maka dari itu, pentingnya filterasi di dalam diri kita dari beragam informasi yang kita terima secara sadar maupun secara tidak sadar melihat situasi pada saat ini, dengan diberlakukanya kebebsan pers serta informasi yang luas agar terhindar dari informasi yang keliru dan mempunyai efek buruk

Saya menguti sedikit dari seorang menteri propaganda NAZI pada tahun 1924 Paul Joseph Goebbels yang sangat disegani bagi ilmuwan pada saat itu hingga sampai sekarang, karena ia sebagai pelopor dan pengembang teknik propaganda modern. Teknik jitu hasil kepiawaiannya diberi nama Argentum ad nausem atau lebih dikenal sebagai teknik Big Lie (kebohongan besar). 

Prinsip dari tekniknya itu adalah menyebarluaskan berita bohong melalui media massa sebanyak mungkin dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran. Sederhana namun mematikan. salah satu pernyataanya ialah "Sebarkan kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan membuat publik menjadi percaya" dan "kebohongan yang paling besar ialah kebenaran yang diubah sedikit saja".   (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Joseph_Goebbels)

Jadi melihat banyaknya peristiwa - peristiwa yang terjadi belakangan ini, peristiwa poltik, sosial atau yang lainya. bisa jadi hanya karena memliki kekeliruan dalam mendapatkan informasi. maka ada baiknya kita sendiri sebisa mungkin untuk menjadi filter bagi informasi yang beredar saat ini. 

Ada teknik sederhana dalam kita menyaring suatu informasi, teknik ini diutarakan dari seorang filosof besar pada zaman yunani kuno, seorang filsuf yang memiliki kebijaksanaan dan dijuluki bapak filsafat moral yaitu SOCRATES. Ia memiliki kecerdasan serta kebijaksanaan yang tinggi dan banyak melahirkan filsafat - filsafat, salah satu kebijaksanaannya dalam menyaring informasi yaitu TRIPLE FILTER TEST :

Pada suatu hari socrates di datangi oleh seorang kenalannya yang datang untuk memberikan informasi kepada socrates.

Lalu kenalanya berkata "tahukah anda apa yang saya dengar tentang teman anda?"

"Tunggu sebentar."

Socrates menjawab. "sebelum anda menceritakan sesuatu kepada saya, saya akan mengajukan suatu test sederhana yaitu Triple Filter Test."

Filter test pertama adalah KEBENARAN

"Apakah anda yakin apa yang anda katakan kepada saya itu adalah benar"

"Tidak" orang itu menjawab.

"Baik," socrates menjawab "jadi anda tidak yakin bahwa apa yang anda katakan kepada saya itu benar, baiklah sekarang saya berikan filter kedua"

Filter ke 2, KEBAIKAN 

"Apakah yang anda katakan tentang sesuatu itu adalah sesuatu yang baik"

"Tidak, malah sebaliknya"

"Jadi," Socrates melanjutkan,
"Anda akan menceritakan sesuatu yang buruk."

Tentang dia, tetapi Anda dan anda tidak yakin apakah itu benar. Anda masih memiliki satu kesempatan lagi, masih ada satu filter lagi, yaitu filter ke 3. 

Filter ke 3, KEGUNAAN. 

"Apakah yang anda akan katakan terhadap sesuatu itu berguna bagi saya"

"Tidak, sama sekali"

"Jadi," Socrates menyimpulkannya,
"Bila Anda ingin menceritakan sesuatu yang belum tentu benar, bukan tentang kebaikan,dan bahkan tidak berguna, mengapa Anda harus menceritakan itu kepada saya?" 

(sumber : filter)

itulah seorang filsuf besar socrates yang dari kisahnya kita dapat mengambil suatu pembelajaran dalam memfilter diri dalam mencerna informasi pada saat ini. dengan mengambil kebijaksanaan dari kisah socrates diatas kiranya dalam era informasi digital ini kita menggunakan triple filter test ala socrates, yang dapat menjadi sensor dalam mendapatkan informasi yang ada. 

mohon maaf jikalau banyak kekurangan dari tulisan saya, karena kesempurnaannya hanya milik ALLAH SWT.

Semoga Bermanfaat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun