Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Petaka di Ujung Langkah

2 Agustus 2019   19:57 Diperbarui: 2 Agustus 2019   20:06 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan the third of may karya fransisco de goya/wikiart.org

Orang semakin Tak perduli
Kebebasan berbicara sudah Di hegemoni
Manusia Tak menjadi manusia kembali
Apakah hidup semakin Tak berarti

Ketika kemanusiaan sudah terkangkangi
Segala yang di dasarkan bukan nurani
Semua Diukur dari untung rugi
Siapa yang harus dimanusiakan

Dan siapa yang belum bisa termanusiakan
Maka, Kata2 Tak lagi berarti
Yang mereka selidiki adalah materi2
Yang puncaknya kebuasan2 naluri

Merendahkan orang lain sebisa mungkin sudah bukan lagi opini
Tetapi sudah menjadi keniscayaan kita Hari ini
Akankah bumi menjadi sepi
Dari keakraban Dan rasa menghargai

Mungkinkah satu persatu harus dulu mati
Mengganti manusia dengan segala suksesi
Pengerusakan sehari Hari adalah tradisi
Tuhan pun sebisa mungkin untuk dilangkahi

Meraba raba jantung saudara sendiri
Sibuk berargumentasi, sibuk bermanifestasi
Tetapi harkat Dan martabat Teman di diskriminasi

Sampai kapankah kita harus begini
Melihat hati yang telah mati
Lupa akan Kebenaran yang ilahi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun