Mohon tunggu...
VanBarts
VanBarts Mohon Tunggu... Seniman - Hanya Orang bodoh yang mau belajar dari siapa saja, termasuk dari orang yang dianggap bodoh sekalipun

LOGIC IS THE PRECONDITION OF FAITH https://vanbarts.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi dan Keputusannya

26 Mei 2020   17:50 Diperbarui: 26 Mei 2020   17:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih ingat eksekusi mati terpidana narkoba 5 tahun lalu? Jokowi bukan hanya dikritik dari dalam, tapi juga oleh berbagai negara, bahkan dikecam keras oleh negara-negara asal terpidana mati tersebut, seperti Belanda, Brazil dan Australia. Bahkan Belanda dan Brazil menarik duta besar mereka dari Indonesia. Jokowi bukannya gentar, malah mengatakan: "Kita harus menghormati upaya negara lain yang dilakukan untuk warganya, begitu pula dengan warga negara kita di negara lain. Kita harus menghormati apa yang jadi kedaulatan sebuah negara". Bahkan bukan itu saja, Jokowi malah sempat mengatakan terang-terangan bahwa dia tidak takut dengan ancaman negara - negara tersebut. Jokowi ini sangat kontroversial sebenarnya, hanya saja orang sering tidak memperhatikannya.

Hal yang sama dia lakukan ditengah - tengah badai Corona yang menghantam dunia. 'Berdamai dengan Corona', kata Jokowi. Kebijakan yang sulit kita pahami, apa lagi menerimanya. Tak elak lagi menuai protes dan kecaman dari berbagai pihak. Tapi itulah Jokowi, memang kontroversial. Disaat seluruh dunia memilih untuk mendengarkan dan mengikuti arahan WHO, Jokowi malah nampak tidak mau tunduk dan cenderung membuat keputusan sebaliknya.

Apa yang sama dari perilaku Jokowi terhadap isu eksekusi mati dan pandemi covid 19 ini? Yang sama adalah Jokowi tidak pernah mau tunduk pada tekanan. Tekanan yang bagaimana? Tekanan besar dari luar (maupun dr dalam). Dan sebenarnya ada juga isu lainnya yang menunjukan perilaku Jokowi ini, seperti keputusannya terkait Freeport, dan ada juga isu-isu lainnya. Anda hanya perlu jeli untuk melihatnya. Ok, kalau untuk eksekusi mati dan freeport itu, mungkin bisa lebih mudah kita pahami, tapi untuk kondisi Covid 19 ini kan bisa fatal akibatnya. Beta sendiri masih sulit menerimanya, namun salah satu alasan yang patut diperhitungkan adalah mungkin Jokowi memahami sesuatu tentang konspirasi Covid 19 ini. Atau kalau anda alergi dengan istilah 'konspirasi', kita katakana saja ada keanehan yang nampak terkait Corona ini, baik secara statistik maupun medis. Ahaaa... bisa jadi demikian. Kalau benar demikian, ini bukan berarti Jokowi tidak mementingkan kepentingan masyarakat sebagai kepentingan yang utama, tapi memang penanggulangan Covid 19 ini ibaratnya memakan buah simalakama, "makan bapak mati, tidak makan mama mati".

Jadi, jangan cepat-cepat dulu menyalahkan Jokowi, karena nampaknya secara medis pun, mengisolasi diri di rumah (stay at home) atau sebaliknya, masih menjadi pro kontra diantara para ahli medis. Ini bukan berarti beta mengajak teman-teman untuk jangan 'stay at home' atau beta tidak melakukannya. sampai saat ini beta sekeluarga masih taat pada himbauan pemerintah ini, tapi beta mengajak teman-teman sekalian untuk menggali berbagai informasi dari sisi yang lain juga, jangan hanya melihat satu sisi saja.  Dan ok, apa yang beta paparkan terkait perilaku Jokowi ini masih bersifat spekulatif, atau bahasa ilmiahnya masih berupa hipotesis. Sulit untuk dideduksi secara valid, namun demikian kemungkinan ini patut diperhitungkan dan mungkin saja benar.

#SapotongLalepakBaomong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun