Mohon tunggu...
Valleno BenayaSetyo
Valleno BenayaSetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FSRD UNS

Konten Culture dan Seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Visual sebagai Narasi Penyampaian Seni di Era Disrupsi

2 November 2022   10:30 Diperbarui: 2 November 2022   10:39 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam menelaah sebuah budaya, diperlukan beberapa disiplin ilmu lain. Misalnya: filsafat, antropologi, estetika, sejarah. Disiplin ilmu sendiri sangatlah berkaitan dan berkorelasi antara satu dengan yang lain. Suatu kebudayaan ini sendiri terbentuk karena ada sejarah. Dalam sejarah terbentuknya kebudayaan mestinya ada filosofi -- filosofi tersendiri. Filosofi ini mencerminkan sebuah kehidupan aktivitas masyarkat tertentu (baik dikaji dalam sisi sosial maupun antropologi). Selain itu, filosofi ini sendiri mengajarkan manusia untuk melatih kepekaan terhadap suatu objek tertentu. Pada akhirnya, akan terciptanya sebuah simbol yang indah, berfilosofi, dan berdasarkan sejarah kehidupan manusia.  

Kehidupan pada masa Prasejarah ini memiliki sebuah makna tersendiri bagi generasi sekarang. Makna yang ingin disampaikan ialah simbol telah diciptakan sejak purba dan berfungsi untuk strata sosial pada kehidupan bermasyarakat.  Simbol ini sendiri dapat berupa bangunan, agama, kepercayaan, dan lain -- lain. Manusia memandang sebuah objek atau kebudayaan bersifat subjektif. Hal ini disebabkan oleh mata manusia sudah terkena pengaruh sebuah kebudayaan nenek moyang. Kebudaayaan sendiri sangatlah melekat pada kehidupan manusia. Dimanapun berada, manusia selalu menemukan implementasi budaya baik secara sederhana maupun kompleks. Dalam perkembangan yang ada, suatu kebudayaan sering divisualkan oleh manusia. Indera yang membantu untuk membantu memvisualkan ialah mata.    

Pada zaman praaksara, manusia cenderung tinggal di gua. Gua sendiri berfungsi untuk melindungi dari peristiwa semesta. Manusia purba sendiri masih sederhana dalam mencari dan mengumpulkan makanan. Hal ini dikarenakan peralatan yang memadai. Untuk mengenang sebuah kejadian tertentu, manusia purba sendiri mencoretkan sebuah gambar sederhana di dinding -- dinding gua. Gambar yang ada bisa berupa sebuah coretan fauna dan manusia. Keberadaaan ini sendiri menjadi simbol bahwa kecenderungan untuk mengingat peristiwa yang pernah terjadi. Dalam prosesnya, mereka cenderung memakai coretan gambar dinding gua sebagai media dalam menyampaikan budaya kepada keturunan selanjutnya.  
 
Manusia Prasejarah memakai coretan sebagai media berkomunikasi. Pada masa ini, aksara belumlah ditemukan dan diciptakan. Aksara sendiri ditemukan pada era mesir kuno. Aksara ini sendiri masih melambangkan sebuah simbol kebudayaan suatu bangsa tertentu. Aksara mesir kuno sering disebut juga sebagai hieroglif. Ditemukan perlambangan flora, fauna, dan manusia dalam acara tersebut. Untuk diketahui saja bahwa zaman Yunani, aksara modern baru pertama kali dipakai dan digunakan. Aksara modern sampai sekarang masih dipakai dan diterpkan dimana saja.  

Pada abad ke - 19, manusia mendokumentasikan sebuah peristiwa melalui sebuah tulisan. Sebuah tulisan bisa menyimbolkan makna berbeda -- beda. Hal ini dikarenakan pemakaian sudut pandang, perspektif tertentu untuk mengkaji tulisan. Contohnya saja: ada buku terkenal di zaman Belanda. Buku ini sendiri berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Filosofi dari buku ini ialah setiap manusia pasti akan mengalami masa -- masa sulit. Dalam masa sulit, kesetiaan kita sebagai manusia akan diuci oleh Tuhan. 

Jika lolos dalam ujian, bukan karena kuat gagah sebagai manusia. Melainkan, pertolongan dari Tuhan semesta alam. Karena badai yang dialami oleh manusia pasti berlalu. Asalkan saja, kita sebagai manusia taat dan setia pada perintah Tuhan. Tulisan ini bisa membuat flashback kemasa abad pertengahan. Abad pertengahan ini sangat identik dengan masa kegelapan. Dimana, dibuktikan dengan wabah sakit penyakit, kelaparan, kesejahteraan masyarkat menurun. Abad ini serin disebut juga abad yang paling pahit. Kemudian, muncul aliran renaissance. Aliran ini sendiri memberikan sedikit obat luka batin. Yang dimana bisa memulihkan keadaan manusia zaman sebelumnya.  

Pada tahun 90 an, orang mengirimkan tulisan kepada orang lain sangatlah lama dan ribet. Mereka perlu menulis surat secara manual dan datang kekantor pos. Tulisan tersebut biasanya sampai kepada pihak penerima selama kurang lebih 4 hari. Lebih kasihan lagi, jika penerimanya berada diluar pulau. Bisa saja, tulisan tersebut tiba setelah 1 bulan dan dianggap kurang terbarukan. Sehingga, bisa menjadi problematika tersendiri bagi banyak orang. Oleh karena itu, diadakan sebuah riset terbarukan. Riset ini bertujuan untuk menciptakan sebuah alat yang bisa dipakai untuk mempersingkat proses pekerjaan.    
 
Dibidang komunikasi, manusia membutuhkan sesuatu yang bersifat efektif dan efesien. Riset ini sendiri menghasilkan sebuah hp jadul. HP ini sendiri hanya berfungsi sangat sederhana. Hanya bisa digunakan untuk telpon dan sms. Perlu diketahui saja bahwa biaya operasional (pulsa) masih sangatlah mahal dan langka. Pada zaman itu, orang yang memiliki hp dianggap kaya dan berada. Karena merasa kurang puas, maka diadakan sebuah riset yang lebih canggih dan mendalam. Pada tahun 2008, ditemukan hp blackberry. Pada masa itu, blackberry dianggap sebagai hape sultan dan horang kaya. Fitur di hp ini cukup komplit. Bisa mengirimkan pesan dengan menggunakan emoticon, foto, catatan, ada medsos berupa twitter. Pada tahun itu, fitur ini dianggap komplit. Namun, untuk membeli sebuah hp ini haruslah merogok kocek sebesar 8 juta. Untuk mengatasi kelemahan itu, maka diciptakan sebuah android yang merakyat. Smartphone ini berharga sedikit lebih murah ketimbang bb. Selain itu, fitur unggulannya ialah adanya apps wa, game, kamera lumayan bagus, serta medsos sangatlah komplek. Sehingga, bisa menunjang kehidupan masyarakat terkini.  

Di bidang dokumentasi, ditemukan sebuah kamera analog. Kamera analog sendiri kurang efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan memerlukan sebuah proses yang lama. Jika gambar kurang cantic maka tidak bisa diedit dan dihapus. Selain itu, proses pencucian film sangatlah mahal dan lama. Apabila, film pada kamera rusak maka proses dokumentasi akan dianggap sia -- sia. Warna yang dihasilkan hanya hitam dan putih. Sehingga, kurang jelas dan kurang puas dalam hasil cetaknya. 

Pada tahun 2000 an, muncul sebuah kamera digital. Kamera digital ini diharapkan mampu untuk mengatasi kelemahan analog. Kamera digital ini benar bisa mengatasi permasalahan analog. Tetapi, menimbulkan masalah baru bagi para penggunanya. Kamera jenis ini hanya bisa digunakan dalam dokumentasi foto. Sehingga, memerlukan kamera jenis berbeda untuk mendokumentasikan video yang ada. 

Dengan demikian, user haruslah uang lebih untuk menyewa kamera video. Dianggap kurang efektif, para perusahaan kamera mengadakan riset secara mendalam. Pada tahun 2015 an, muncul kamera jenis mirrorless. Mirrorless sendiri memiliki fitur yang lebih mewah ketimbang pendahulunya. Kelebihan yang dimiliki ialah: resolusi 4k, bisa memvidio dan dokumentasi, harga relatif terjangkau, transfer file menggunakan bluetooth. Sebagai manusia, kita sendiri memiliki sifat tidak akan puas. Oleh karena itu, para innovator menciptakan sebuah produk dokumentasi yang lebih besar. Pada tahun 2017, ditemukan sebuah alat yang bagus yaitu drone. Kelebihan drone: jangkauan dokumentasi lebih luas dan besar.
 Dalam bidang kreatif, kemajuan teknologi sangat diperlukan untuk memvisualkan produk. Pada mulanya, manusia hanya menggambar sebuah objek hanya menggunakan media selembar kertas dan sebuah pena. Jika mengalaman kesalahan, maka akan harus dihapus secara manual. Terkadang, menghapus terlalu banter akan menyebabkan kertas akan menjadi kotor bahkan bisa menjadi robek. Oleh karena itu, para ilmuwan mencoba meneliti dan menciptakan aplikasi. Pada tahun 2005, muncul teknologi yang bernama Corel draw. 

Corel merupakan aplikasi untuk menggambar secara 2 dimensi yang menggunak hard device yang berupa komputer. Sehingga, bisa mengurangi nilai resiko yang timbul. Manusia sendiri memiliki sifat kurang puas. Maka, ilmuwan melaksanakan riset yang mendalam untuk melengkapi kelemahan yang ditimbulkan dari aplikasi sebelumnya. Lalu, muncul aplikasi editor yang dinilai mumpuni. Misalnya saja; adobe photosop dan illustrator. Kedua platform ini sendiri memudahkan pekerjaan manusia yang ada. Serta, kedua bisa berdasarkan vector maupun pixel. 

Jadi,nya, tidak lah membutuhkan proses yang lebih lama dan panjang. Dirasa memiliki kelemahan, maka pihak pengembang Adobe melakukan inovasi dan riset by data. Mereka mulai menganalisa apa yang dibutuhkan oleh desainer pada era disrupsi. Pada tahun 2018, muncul platform adobe lightroom. Diman a bisa mengedit foto, gambar, membuat ilustrasi, dan lain -- lain. Dinilai kurang efektif, maka mucullah sebuah brand bernama canva. Canca ini sendiri sangatlah mudah dan bisa mengatasi kelemahan yang dimiliki platform sebelumnya. Diman, bisa diakses kapanpun dan dimanapun berada. Asalkan memiliki sambungan internet yang memadai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun