Mohon tunggu...
Valerie A Gunawan
Valerie A Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Always Grateful

Pelajar SMA Dian Harapan Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukan Petak Umpet! Jati Diri Bangsa Jangan Bersembunyi di Balik Globalisasi!

12 November 2020   13:24 Diperbarui: 12 November 2020   13:59 2859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Hidup di zaman modern yang segalanya serba mudah dan instan sangat menguntungkan dan nyaman. Tetapi, pernah tidak kalian terpikir bagaimana keadaan dunia beberapa dekade yang lalu? 

Dunia yang belum tersentuh dengan teknologi, barang elektronik, bahkan untuk berkabar pun susah. Coba kalian bandingkan dengan keadaan dunia saat ini, tentu jauh berbeda dan pastinya lebih nyaman saat ini dengan adanya berbagai perkembangan teknologi yang memudahkan hidup keseharian manusia. Selain itu, banyak sekali hal di dunia ini yang mengalami perubahan dari mulai budaya, pendidikan, ekonomi bahkan politik. Perubahan dan perkembangan tersebut dapat terjadi karena adanya globalisasi!

Kata globalisasi merupakan kata yang melekat dengan kita yang hidup di zaman modern ini karena kehadirannya sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar, topik globalisasi sudah sering kali dibicarakan dan dipelajari. Walaupun globalisasi sudah tidak asing lagi tentu tak sedikit yang tahu apa sih sebenarnya globalisasi itu. 

John Wiseman sendiri mengatakan bahwa globalisasi merupakan kata yang paling rumit yang muncul di abad ke-21 karena artinya yang beragam dan dapat dipakai dengan berbagai cara.

 McGrew, seorang ahli politikus Inggris berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain. Globalisasi mengambarkan hubungan masyarakat di seluruh dunia yang mulai saling terkait dan seragam hingga membentuk dunia modern. Dengan sederhana globalisasi berarti perubahan yang terjadi di masyarakat yang sifatnya universal.

Tentu globalisasi tidak terjadi dengan sendirinya. Pasti ada suatu pendorong agar globalisasi dapat terjadi. Apalagi dengan laju globalisasi yang terjadi di dunia saat ini dinilai begitu pesat. Globalisasi dipengaruhi oleh perubahan yang timbul di masyarakat kemudian perubahan tersebut mempengaruhi keseluruhan masyarakat hingga negara. Globalisasi didorong dengan adanya faktor faktor pendorong seperti kemajuan IPTEK dan juga sistem perekonomian negara di dunia yang terbuka.

Dengan kemajuan IPTEK muncul alat komunikasi yang canggih dan aman. Masyarakat mulai mengenal satelit, telepon genggam, internet dan berbagai macam gawai lainnya. Membuat jarak antar individu di dunia makin dekat. Alvin Toffler meramalkan bahwa revolusi atau globalisasi informasi ini akan membawa perubahan yang radikal dalam kehidupan sehari-hari, buktinya saat ini banyak individu yang melekat pada gawai.

Yang kedua karena semakin terbukanya system perekonomian negara. Negara maju maupun berkembang menganut prinsip liberal dalam mengatur ekonomi negara mereka sehingga ketika system perekonomian negara yang terbuka itu dipengaruhi kebebasan perekonomian dunia sehingga mempercepat laju globalisasi.

Perubahan yang hadir karena globalisasi membawa banyak manfaat juga kenyamanan. Batas antar negara bisa makin tipis, dapat dibilang dengan globalisasi dunia tinggal dalam satu atap. Karena globalisasi teknologi dan banyak hal lain mudah di akses, jarak yang jauh pun dapat terasa begitu dekat membuat interaksi manusia semakin dekat. 

Dapat dilihat dengan perkembangan transportasi yang pada zaman dulu mungkin perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki berhari-hari sekarang dengan hanya menggunakan pesawat dapat menuju lokasi yang jauh hanya dalam beberapa jam. Globalisasi juga mendorong pemikiran masyarakt agar lebih berkembang seperti meningkatnya rasa toleransi, munculnya ide baru dan cara berpikir yang berbeda yang lebih terbuka. Globalisasi membuka banyak peluang dan kesempatan baru bagi manusia untuk mengeksplor, juga membuka banyak lapangan kerja.

Globalisasi pada bidang kebudayaan sangat terasa perubahannya. Perkembangan budaya tak dapat dipungkiri akan selalu sejalan dengan perkembangan IPTEK. Perkembangan IPTEK di Indonesia di mulai sejak kedatangan Belanda di Indonesia, masyarakat Indonesia dapat mengenal banyak teknologi seperti radio, mesin ketik, dan lainnya.  Memasuki abad ke-21 perkembangan IPTEK di Indonesia makin pesat, apalagi seiring munculnya internet. Kemunculan internet membuat informasi-informasi dapat diakses dengan mudah dan menjadikan batasan ruang waktu juga jarak semu. Dengan begitu kebudayaan, bahasa, cara pikir dan ideologi dari berbagai macam negara dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Dibalik banyaknya dampak positif yang dirasakan akibat globalisasi di bidang IPTEK dan kebudayaan---seperti pendidikan yang makin berkembang, sikap toleransi yang tinggi, kesempatan untuk mempelajari budaya juga bahasa asing yang membuka peluang untuk berkomunikasi lebih luas---globalisasi juga membawa dampak buruk dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Semakin berkembangnya IPTEK, jati diri bangsa Indonesia seakan-akan bersembunyi dibalik arus globalisasi.

Alat elektronik dan media sosial yang setiap harinya digenggam erat oleh masyarakat Indonesia seringkali menyajikan konten yang belum tentu sesuai dengan ideologi Negara Indonesia, yaitu Pancasila. Ditambah dengan masyarakat Indonesia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi juga mudah percaya. Tidak hanya anak-anak, pola pikir orang dewasa pun dapat berubah sehingga penghayaran terhadap Pancasila sebagai pedoman hidup dapat melemah. 

Dapat dilihat dengan peristiwa yang terjadi beberapa dekade lalu di Indonesia seperti munculnya terorisme juga pemisahan diri dari Indonesi. Begitu juga halnya dalam kepercayaan dalam agama. Karena globalisasi kepercayaan agama luntur dan sekularisasi agama muncul. Kepercayaan terhadap agama meluntur karena kemajuan ilmu pengetahuan dapat menyediakan jawaban yang lebih sesuai dengan nalar manusia.

Budaya asing yang masuk seperti westernisasi dan K-Wave berujung pada penyingkiran budaya lokal. Budaya asing yang dipasarkan secara besar-besar menggeser budaya yang dulunya ada di dalam masyarakat. Remaja atau kaum millennial yang paling dekat dengan teknologi akan merasa perlu untuk mengadopsi budaya dan lifestyle tersebut sehingga budaya dan identitas lokal melemah bahkan hilang. Hal ini sudah terlihat jelas dengan banyaknya remaja yang berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang digabungkan dengan bahasa asing, bahkan banyak juga remaja yang lebih fasih berbahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Selain itu, musik daerah dan tarian tradisional tidak lagi menjadi minat para remaja. Orang dewasa pun pada masa kini lebih memilih mendengarkan lagu dari Barat dan Korea ketimbang lagu daerah.

Sebagai manusia kita perlu memiliki identitas untuk mendeskripsikan diri kita dan agar orang lain dapat mengetahui siapa kita. Sebagai penerus bangsa, kita harus terus menjaga identitas kita sebagai bagian dari Bangsa Indonesia. Budaya asing yang mengalir dan ada di sekitar kita memang tidak bisa dibungkam, tetapi jangan sampai budaya tersebut membungkam budaya yang sejak dahulu ditanam di Indonesia. Sebagai masyarakat yang sudah berpendidikan, kita perlu selektif terhadap globalisasi ini, menyerap apa yang baik dan menghiraukan apa yang buruk. Menyerap dan menerapkan apa yang benar dan sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. 

Karena ini bukanlah petak umpet,  identitas jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak perlu disembunyikan. Menjadi modern tidak selalu harus mengikuti arus globalisasi, tetapi membuat arus globalisasi. Terus tunjukkan jati diri bangsa dan berbangga menjadi Indonesia!

Sumber :

Maryati, Kun. Buku Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA/MA Kelas XII. Penerbit Esis. 2017

McGrew, Anthony. Globalizations and Global Politics.

Pasaribu,Rowland. Globalisasi dan Pembangunan Ekonomi Indonesia. 

Dosen Pendidikan. Pengertian Globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun