Mohon tunggu...
Valerian Itu Faris
Valerian Itu Faris Mohon Tunggu... Advokat & Konsultan Hukum -

Jangan Tunda. Lakukan Sekarang !

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Asa dan Damai di Rumah Kita

9 Oktober 2018   20:56 Diperbarui: 9 Oktober 2018   21:12 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mayat-mayat menjadi persembahan

Yang mengharuskan ratapan

Di tanah air warisan leluhur

Lombok yang berkerudung mega kelabu

Ketika perempuan kehilangan nyawa

Dan laki-laki kehabisan nafas

Dalam riuh jerit tangisan

Kematian yang tidak sempat dimimpikan

Adakah Sang Khalik langit dan bumi

Tak lagi bersahaja pada manusia?

Tuhan berdiri di bukit dan gunung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun