Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Resolusi di Tahun Baru Masehi

31 Desember 2015   22:08 Diperbarui: 31 Desember 2015   22:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyongsong tahun Masehi 2016, mungkin ada yang memiliki resolusi seperti tahun-tahun sebelumnya ketika memasuki tahun yang baru. Penting atau tidaknya resolusi tersebut bagi setiap orang bukan suatu keharusan untuk dibeberkan, ada yang memilih untuk dihayati sebagai sebuah tekat atau harapan yang tentunya lebih baik untuk waktu-waktu ke depan.

Karena bukan saja menjelang tahun yang baru setiap orang dapat mengambil sikap dalam menentukan harapannya dimasa depan, bahkan setiap hari dan dari setiap peristiwa kehidupan mereka, yang bersangkutan tentu saja memiliki harapan yang lebih baik dari keadaan yang dialami saat ini atau sebelumnya.

Kata “resolusi” atau “resolution” secara tunggal akan sulit dipahami secara kontekstual dalam rangka memasuki tahun baru Masehi jika tidak dimaknai dari rangkaian kata atau kalimat “Resolusi Tahun Baru” atau “New Year's resolution”. Jika membuka wikipedia, catatan kaki dari pemahaman ini akan diarahkan pada pengertian dari Cambridge Advanced Learner's Dictionary & Thesaurus, yang mengartikan “a ​promise that you make to yourself to ​start doing something good or ​stop doing something ​bad on the first ​day of the ​year”, yang jika diterjemahkan secara bebas mungkin mengandung pengertian bahwa  “sebuah janji yang Anda buat untuk diri Anda untuk mulai melakukan sesuatu yang baik atau berhenti melakukan sesuatu yang buruk pada hari pertama di tahun yang baru”.

Menarik jika menggaris bawahi “start doing something good or ​stop doing something ​bad on the first ​day of the ​year”. Resolusi Tahun Baru Anda bisa diuji dan dievaluasi oleh anda sendiri ketika memasuki hari pertama di tahun baru Masehi. Apapun hasilnya, terserah anda menyikapi dan menindaklanjutinya, semua menjadi hak anda sepenuhnya.

Jika pehaman ini tidak dicampur aduk terkait tradisi bahkan pemahaman aliran kepercayaan yang kemudian akan menuai pro dan kontra, maka makna dari resolusi di tahun baru secara positif setidaknya dapat dinilai wajar bagi setiap orang,  karena sebagai manusia keinginan atau harapan untuk menjadi lebih baik di masa-masa yang akan datang adalah hak setiap orang. Bahkan jalan atau cara untuk mewujudkannya menjadi hak mereka, dengan harapan tidak bertentangan dengan norma,  hukum, peraturan perundangan-undangan dan setidaknya menurut agama dan kepercayaan yang mereka anut.

Apabila Resolusi dapat diterjamahkan sebagai “decision to do or not to do something”, sebagai salah satu makna yang dijelaskan oleh Oxford Dictionaries, maka jelas Resolusi bagi seseorang kapan saja dapat dilakukan,  baik terucap ataupun tidak, bahkan tidak terbatas pada moment tertentu, bisa saja setiap hari, ketika malam ia berdoa ataupun ketika pagi sebelum ia melakukan aktivitasnya. Jangan pula ditanyakan bagaimana ia merealisasi Resolusinya, mungkin tak seorangpun tahu, hanya dirinya dan Tuhan Yang Maha Kuasa, begitu pula ketika ia melakukan evaluasi terhadap resolusinya, hanya pribadinya yang dapat menjawab semua itu, bahkan untuk merevisi reosolusinya adalah hak yang sangat prinsip yang  dapat ia sesuaikan sesuai kondisi, kemampuannya bahkan sah-sah saja jika di luar batas nalar orang lain.  

Inilah mungkin yang perlu disepakati (bahkan untuk tidak disepakati) sebagai bagian yang terpenting dari sebuah resolusi dalam kehidupan kita, bahwa setiap saat semua orang dapat melakukan resolusi bagi dirinya untuk menyongsong masa depannya yang lebih baik, apapun itu. Tidak perlu menunggu penghujung tahun baru Masehi atau moment tertentu. So.. silahkan ber-resolusi, yang pasti semoga Tuhan senantiasa menyertai dan memberkahi setiap langkah kehidupan anda ke depan.

Selamat memasuki tahun baru Masehi 2016

Sumber ilustrasi : claxtonenterprise

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun