Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gila! Nonton Bareng 'Striptease' Online "Anak Muda Indonesia" (user 18+)

17 Februari 2012   20:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31 11005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Update : 19 Feb 2012, 12:13 WIB

Saya hanya bisa bilang, "edan!" Ini sudah keterlaluan. Mereka bebas "nonton bareng" Striptease online dengan leluasa dan para pelaku maupun penontonnya adalah anak-anak muda Indonesia.Dimana nih Kementerian Komunikasi dan Infromasi  ? Saya sendiri benar-benar merasa kurang 'gaul' dan ketinggalan berita mengenai fenomena ber-Camfrog ria. Video Chat dan Messenger ini benar-benar membuat mata saya terbelak.  Selama ini saya hanya menyoroti privacy dan perlindungan anak-anak dari konten dewasa di media sosial, ternyata oh.. ternyata ini lebih gawat lagi.

Bagaimana tidak ? Setiap orang dapat dengan mudah men-download dan registrasi Camfrog. Siapapun dia, yang muda, anak-anak maupun orang dewasa. Dengan layanan Free alias gratis saja sudah sampai segitu hebohnya, apalagi yang berbayar. Bukan main. Kecolongan sudah berapa lama nih pemerintah dan para orang tua ?  Kalau saja angka tahun pada catatan copyright Camfrog menyebutkan 2003-2012  hal itu berarti sejak 2003 telah di-launching, rasanya terlalu lama kita tidak menyadarinya.

Seperti saya ungkapkan sebelumnya Comfrog adalah jenis Video Chat dan Messenger yang memiliki koneksitas video (streaming) agak lebih baik dari Yahoo Messenger maupun Skype. Melalui situs resminya, dilaporkan bahwa software ini telah di-download sebanyak lebih dari 70 juta kali dengan user aktif setiap jam (online) diatas 200.000.

Dua hari yang lalu saya mencoba mendaftar, dan kemarin saya mecoba menelusuri dan mempelajarinya secara detil. Saya sempat mewancarai salah satu penggunanya, seorang gadis ber- Nickname Tarxxx. Wajahnya masih kelihatan sekali masih remaja, namun ia mengaku telah berusia 22 tahun dan berasal dari Bengkulu. Kepada saya dia mengaku baru bergabung dengan Camfrog dua minggu yang lalu atas ajakan temannya. Saya sempat bertanya apakah sudah mengetahui sisi negatif dan postif dari fasilitas tersebut, dengan 'yakin' dia menjawab "tergantung orangnya kan, mau gunain postif ya bisa, mau yang negatif juga biasa." Saya tidak lagi berlama-lama menanyakannya, karena kelihatanya ia mulai tidak nyaman karena saya terus bertanya.

Sore itu tidak ada yang spesial, hanya beberapa catatan teknis dan fungsi penggunaanya yang dapat saya pelajari. Aktivitas pengguna baik melalui chat room maupun private chat hampir sama ketika menggunakan Yahoo Messenger atau MIRC pada zaman dulu. Hanya saja yang membedakannya adalah video streaming yang jauh lebih baik dibandingkan Skype atau Yahoo Messenger.

Pilihan pengaturan juga cukup baik untuk membantu Parental Control serta beberapa pengaturan pengamanan lainya. Namun saja ada yang membuat saya terheran-heran, ketika memasuki Chat Room, saya mudah sekali mengakses semua Web Cam pengguna. Seolah-olah bebas hambatan tanpa perlu meminta 'permisi' dari pemilik akun.  Padahal dalam User Guide disebutkan bahwa sebelum melakukan Video Chat, user akan diminta persetujuannya. Kesimpulan sementara, user tidak melakukan pengaturan web cam dengan baik, sehingga semua orang bebas mengaksesnya. Dari sinilah catatan 'mengkhwatirkan' saya tandai. Bisa anda bayangkan, ketika anak anda bebas ditonton oleh semua orang dengan leluasa di depan kamera ?

Pada pukul  23.15 Wib, saya mencoba lagi menelusuri Camfrog dan memfokuskan pada Chat Room 18+. saya menelusuri beberapa chat room luar negeri, seperti Vietnam, Thailand dan China. Para pengguna pria dan perempuan sangat mudah untuk dikenali, berikut informasi usia, kepemilikan web cam sampai pada aktivitasnya melihat web cam orang lain. Saya kemudian mencoba mengakses web cam beberapa pengguna, lagi-lagi mudah melakuannya tanpa hambatan. Terlihat beberapa pengguna perempuan hanya menggunakan pakaian terbuka.

Setelah melihat Chat Room ketiga negara di asia tersebut, saya menjadi penasaran tentang keberadaan Chat Room Indonesia. Setelah mencari-cari, saya menemukan beberapa Chat Room 18+ Indonesia. Saya memilih satu diantaranyayang beranggotakan 200 user. Ketika berhasil masuk, saya membaca obrolan para user, kelihatanya tidak biasa karena beberapa kali terbaca kata-kata 'makian', 'jorok' dan ajakan melakukan adegan seks. Karena penasaran dengan salah satu user yang sering disebutkan di situ, saya mencoba mengakses web cam-nya. Oh My Gosh, ya ampun. Edan ! Gadis muda yang terlihat pada Web Cam itu mepertontonkan tubuhnya secara terbuka sedang melakukan beberapa gerakan Striptease. Apa yang dilakukannya disambut dengan sorak-sorai, pujian bahkan beberapa permintaan dan arahan. Kegiatan mereka dikomandoi oleh seorang 'DJ' yang  meperdengarkan lagu "house music' diselingi dengan komentar-komentarnya.

Empat Chat Room yang saya kunjungi, ternyata tidak ada bedanya. Semua sama saja. Dan mereka adalah pemuda dan pemudi Indonesia. Mereka menikmatinya tanpa merasa canggung, bebas merdeka mengekspresikan kebebasannya. Sekali lagi, untuk melakukan dan menontonnya sangat mudah tidak memerlukan prosedur yang sulit, bahkan untuk proteksi parental control sangat mudah dijebol oleh remaja dewasa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun