Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Reshuffle Kabinet 2021 Terserah Presiden, Tapi Berantas "Mafia" Prioritasnya!

27 Oktober 2021   07:55 Diperbarui: 28 Oktober 2021   01:15 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pelantikan Di Istana Merdeka(Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho G

Ini masih jika ya? Karena saya masih melihat indikator lain selama masa pandemic covid-19 yaitu terkait Pertumbuhan Ekonomi. Kalopun lembaga atau badan penangan covid-19 dirombak, belum tentu ini yang menjadi alasan jokowi merombak kabinet. 

Seperti saya kemukakan di atas, dalamkeadaan covid-19, pemerintah bisa ekonomi Indonesia masih bertumbuh secara prlahan namun pasti. Nah  aspek ini juga perlu dilihat secara komprehenship.

Seperti kita ketahui, dan sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa perekonomian Indonesia diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 3,7%-4,5% di akhir 2021 dan 5,2% pada tahun 2022. Proyeksi ekonomi Indonesia ini sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global. Dan ternyata dalam masa pandemi covid-19 petumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan walau perlahan-lahan.

Untuk mem-breakdown pertumbuhan Ekonomi Tahun 2021 Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat beberapa catatan :

  • Ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,93 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,07 persen.
  • Ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,10 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,78 persen.
  • Ekonomi Indonesia semester I-2021 terhadap semester I-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,10 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 7,78 persen. Sementara dari sisi pengeluaran semua komponen tumbuh, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 18,51 persen.

Lalu bagaimana dengan kaminan pertumbuhan ekonomi diakhir tahun 2021 atau tahun 2021 yaitu 3,7%-4,5%?  Menurut menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bahwa pemerintah memandang rentang pertumbuhan ekonomi sebesar 5% hingga 5,5% pada tahun 2022 merupakan asumsi yang secara potensial dapat dicapai. Asumsi ini akan sangat tergantung pada kemampuan menjaga penularan pandemi Covid-19. (kontan.co.id, 24/08/2021). Jadi kembali lagi ke masalah penanganan covid-19 atau pasca Covid-19 dan bagaimana percepatan recovery ekonomi masyarakat yang terdampak langsung terkait hal tersebut. 

Ia mengklaim pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua tahun 2021 yang mencapai 7,07 persen (yoy) menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi yang kuat dan dapat dicapai apabila Covid-19 dapat dikendalikan.

Jadi kalau dilihat dari upaya pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi perlu dihargai, sekalipun banyak pengamat mencibir dan mengkritik habis-habisan pemerintah dalam hal ini. 

Sehingga saya masih percaya Jokowi gak akan melakukan perombakan kabinet, hanya karena masalah covid-19, sekalipun pernah. Nah catatan di sini, bila menterinya lambat dan gak berjalan seirama dengan keinginan Presiden, ya bisa terjadi resuffle. 

---

Ok? Yuk  kita lihat indikator lainnya, yaitu dalam soal politik, sekalipun telintas gak ambil pusing relevansi Resuffle dengann pemilu serentak 2024 mendatang.

Tapi sebelumnya saya mengajak pembaca untuk melihat kembali sejarah perombakan kabinet oleh jokowi serta isu apa yang melatarbelakanginya. Dalam bagian ini, saya gak mau menengok kebelakang dan membahas alasan dibaliknya. Hanya Jokowi dan Wapresnya yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun