Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

'Papeda', Makanan Khas yang Unik

4 Februari 2012   19:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:03 8667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_168408" align="aligncenter" width="650" caption="Papeda (wikipedia.org)"][/caption]

Anda mungkin pernah mendengar makanan ini, tapi pernahkah anda membayangkan bagaimana bentuknya ? Bagi anda yang belum tahu, mungkin anda bisa membayangkan 'kanji'. Tahu kan  tepung kanji yang dikasih air panas ? Kira-kira gimana bentuknya ? Seperti 'Lem' bukan ? Kalau 'lem' itu anda makan gimana rasanya ? heheh. Aneh pasti ya ?

Maka dari itu, dulu pernah ada 'joke' kalau orang ambon dilarang masuk kantor post. Lha kok bisa ? Soalnya 'lem' surat dan perangko yang disedikan di kantor post  nanti dikira 'papeda'. Hahaha.

Bahan utama papeda adalah berasal dari tepung sagu yang tentunya berasal dari pohon sagu juga. Nah, sagu ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia bagian timur, khususnya Maluku dan Papua. Tapi ternyata juga dikenal oleh masyarakat rumpun melayu yang lain, seperti Malaysia dan Brunai. Bahkan makanan yang disebut papeda ini, dikenal juga di sana dengan nama 'Linut'. Selain itu, di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur), papeda dikenal dengan nama 'Kapurung'.

Walupun mungkin aneh bagi anda, bagi saya makanan ini cukup lezat disantap. Gimaan lezatnya, kalau makannya hanya begitu saja ? Ya memang, kalau hanya pepedanya doang, siapa juga yang mau. Jadi menurut saya, sajian papeda itu tidak bisa dipisahkan dari menu pelengkapnya. Sehingga kalau ada yang mengaku kalau ia pernah 'makan papeda', hal itu berarti papeda dicampur (mix) dengan menu yang lain.

Saya tidak tahu bagaimana cara menyajikanya di Malaysia, Brunai atau di Sulawesi Selatan. Namun kebiasaan untuk masyarakat Maluku dan Papua, papeda disajikan bersama menu lain "kuah ikan kuning" dan ikan bakar atau goreng. Walaupun dapat dimix dengan menu yang lain, namun yang saya  tahu, khususnya untuk masyarakat Maluku, papeda dipasangkan  dengan (sayur) "kuah ikan kuning",   ini adalah pasangan yang tepat dan menjadi kegemaran  banyak orang .

[caption id="attachment_168409" align="alignleft" width="175" caption="Sagu didalam tumang - google"]

1328381887382823344
1328381887382823344
[/caption]

Tepung sagu yang dipilih utuk membuat papeda harus yang baik, karna dapat menentukan kualitas papeda itu sendiri. Tapi bukan tepung sagu yang dijual di super market. Setahu saya, kualitas papeda yang saya makan berasal dari tepung sagu berwarna putih bersih yang agak  basah dan padat, artinya tidak sehalus tepung sagu yang dijual di supermarket. Tepung sagu yang saya kenal itu ditempatkan dalam satu wadah yang juga terbuat dari daun sagu, yang dinamakan 'tumang'.

Cara membuat papeda walau kelihatannya mudah, tetapi tidak sembarang orang bisa melakukannya. Kalau sampai salah menakar, papeda yang dihasilkan terlalu cair. Biasanya tepung sagu dicairkan terlebih dahulu dengan air secukupnya (kadang dikasih gula dan garam juga). Setelah itu, gunakan air panas (mendidih) untuk dilarutkan ke tepung sagu yang sudah dicairkan tersebut. Pada saat air panas dituangkan, perlahan-lahan diaduk sehingga sagu matang secara merata.

[caption id="attachment_168410" align="alignright" width="240" caption="Cara mengabil Papeda - Google"]

13283820391101593261
13283820391101593261
[/caption]

Setelah hidangan pelengkap lain telah tersedia, papeda juga siap untuk disantap. Nah cara mengambil papeda dari tempatnya untuk dipindahkan ke piring tentu saja memerlukan cara tersendiri. Tidak bisa menggunakan sendok, seperti mengambil kuah dari wadahnya.  Biasanya papeda 'digulung' berulang-ulang dengan dua belah 'sumpit' bambu hingga terpisah dari gumpalan papeda utama untuk dipindahkan ke piring makan. Setelah dirasa cukup, papeda di piring ditambahkan dengan kuah ikan kuning secukupnya,  ikan kuning itu sendiri atau ikan bakar yang ada. Papeda sendiri tidak memilki rasa, oleh karena itu sangat ditentukan dengan kelezatan Kuah ikan kuning. Inilah kunci dari hindangan papeda sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun