Mohon tunggu...
Valencia Yuniarti S.
Valencia Yuniarti S. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Interested in media and communication studies

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Online, Filter Bubble, dan Polarisasi Masyarakat di Internet

26 Oktober 2020   01:12 Diperbarui: 26 Oktober 2020   01:32 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Internet yang menghubungkan manusia, justru menciptakan polarisasi di masyarakat secara tidak disadari.

Filter Bubble

Sebelum memulai membaca artikel ini, kamu dapat melakukan sebuah eksperimen sederhana. Silakan bandingkan halaman explore Instagram milik kamu dengan milik teman kamu. Apakah keduanya memiliki tampilan yang sama atau justru sangat berbeda?

Kemungkinan besar yang terjadi adalah kamu akan menemukan perbedaan. Hal ini terjadi karena dampak dari filter bubble di internet dan media sosial.

Istilah 'filter bubble' pertama kali diperkenalkan oleh Eli Pariser pada tahun 2011 melalui bukunya yang berjudul "The Filter Bubble: What the Internet is Hiding from You". Lewat 'filter bubble', Eli berusaha menjelaskan sebuah fenomena di mana masyarakat telah mengalami polarisasi di internet.

Sistem di internet telah mengelompokkan masyarakat berdasarkan aktivitas dan data pribadi dari para pengguna. Sayangnya, tidak banyak yang menyadari bahwa kita telah memberikan banyak informasi pribadi kepada pihak internet.

Tidak jarang, kamu akan menemukan perbedaan urutan hingga judul artikel pada hasil pencarian dari sebuah kata kunci di internet.

Sebuah kata kunci yang sama akan menampilkan hasil pencarian yang berbeda. Penyesuaian ini bergantung dengan data serta aktivitas yang tersimpan di masing-masing akun dan perangkat.

source: thersa.org
source: thersa.org

Polarisasi Masyarakat di Internet

Pernahkah kamu mempertanyakan mengapa ada orang-orang yang begitu liberal dan ada yang begitu konservatif? Mungkin salah satu alasannya karena dampak dari filter bubble di internet.

Masyarakat tidak menyadari bahwa mereka dipecah dalam kubu-kubu yang berlawanan. Personalisasi internet hanya memunculkan informasi yang sesuai dengan preferensi sebelumnya.

Internet yang tadinya membawa harapan baru pada demokrasi dan keberagaman informasi, justru menjadi sebuah tempat di mana sesungguhnya kamu tidak benar-benar belajar hal baru.

Akibat filter bubble, masyarakat yang punya pandangan liberal akan semakin meyakini hal tersebut. Begitu pula sebaliknya. Dari sinilah, kubu-kubu yang berlawanan terbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun