Mohon tunggu...
Saverinus Kaka
Saverinus Kaka Mohon Tunggu... Dosen - Saya adalah seorang Karyawan swasta yang sangat peduli dengan berbagai masalah sosial, politik, hukum dan bisnis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah seorang lulusan dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta dengan Program Studi Magister Pendidikan (S-2), Konsentrasi pada Program Pengajaran Bahasa Inggris untuk Penutur Asing (Teaching of English for Speakers of Other Languages (TESOL)) pada tahun 2013. Menyelesaikan kuliah Strata satu (S-1) di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 1997. Setelah lulus, langsung mengajar di salah satu SMA swasta terkemuka di Jakarta. Pada tahun 2007-2013, menjabat sebagai Kepala sekolah di beberapa SMA swasta terkemuka di Jakarta. Tahun 2013-2015, Kepala Sekolah di sebuah Sekolah Internasional di Surabaya. Pada tahun 2016-2018, menjadi Manager HRD di sebuah Sekolah International di Jakarta. Saat ini menjadi Wakil Rektor di sebuah Universitas Swasta di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Wawasan Baru tentang Fungsi Otak dalam Pembelajaran Bahasa

20 Juni 2019   16:12 Diperbarui: 20 Juni 2019   16:34 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kami bertanya: Apakah nada kedua suara itu mirip atau berbeda?" katanya. "Kami menggunakan pola aktivasi otak selama penelitian ini untuk memprediksi siapa yang akan menjadi pembelajar paling sukses" dari bahasa baru.

Penelitian dilanjutkan dengan mengajar para peserta dalam pengaturan yang dirancang untuk mereplikasi pengajaran bahasa di perguruan tinggi, meskipun semester normalnya diringkas menjadi Pengajaran empat mingguan. Para siswa mengikuti pelajaran selama tiga setengah jam sehari, lima hari seminggu, menyelesaikan tugas pekerjaan rumah dan mengikuti tes.

"Penelitian kami adalah pertama-tama untuk melihat pencapaian dan daya ingatan jangka panjang dari pembelajaran bahasa yang sesungguhnya di dalam ruang kelas, yang merupakan cara kebanyakan orang mempelajari bahasa baru," kata Qi.

Dengan memindai otak masing-masing peserta dengan MRI fungsional (magnetic resonance imaging= penggambaran resonansi magnetik) di awal dan akhir proyek, para ilmuwan dapat melihat bagian otak mana yang paling terlibat saat memproses elemen-elemen suara dasar dalam bahasa Mandarin. Yang mengejutkan mereka, mereka menemukan bahwa - meskipun, seperti yang diharapkan, belahan otak  kiri menunjukkan peningkatan aktivasi substansial yang lebih lambat dalam proses pembelajaran --belahan otak kanan pada para pelajar yang paling sukses adalah yang paling aktif di tahap awal, pengenalan suara.

"Ternyata belahan otak kanan sangat penting dalam memproses suara bahasa asing pada awal pembelajaran," kata Qi. Dia menambahkan bahwa peran belahan otak kanan kemudian tampak berkurang pada para pelajar yang sukses itu ketika mereka terus mempelajari bahasa itu.

Penelitian tambahan akan menyelidiki apakah temuan ini berlaku untuk mereka yang belajar bahasa-bahasa lain, bukan hanya bahasa Mandarin. Tujuan akhirnya adalah untuk mengeksplorasi apakah seseorang dapat mempraktikkan pengenalan suara di awal proses belajar sebuah bahasa baru yang berpotensi meningkatkan keberhasilan mereka.

"Kami menemukan bahwa semakin aktif belahan otak kanan, semakin sensitif pendengar terhadap perbedaan-perbedaan akustik dalam suara," kata Qi. "Setiap orang memiliki tingkatan-tingkatan aktivasi yang berbeda, akan tetapi jika anda tidak memiliki sensitivitas untuk memulainya, anda masih dapat belajar dengan sukses jika otak anda cukup mudah untuk dipengaruhi."

Para peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti bagaimana menerapkan temuan ini pada pembelajaran kehidupan nyata, akan tetapi ketika sampai pada tahap itu, "Orang dewasa dapat dilatih," kata Qi. "Mereka bisa melatih diri mereka sendiri untuk menjadi lebih peka terhadap suara-suara bahasa asing." (Alih Bahasa oleh: Saverinus Kaka)

Sumber Asli: University of Delaware. "Learning language: New insights into how brain functions." ScienceDaily. ScienceDaily, 8 May 2019.
sciencedaily.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun