Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Emily in Paris" S02E05: Inklusif

31 Desember 2021   15:56 Diperbarui: 31 Desember 2021   18:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emily di resto Gabriel, sumber: Netflix

Walau setiap episodenya kurang dari 30 menit, serial Emily in Paris ini selalu sarat akan konflik. Di Season 1 banyak tentang stereotipe orang Perancis yang dibentuk oleh orang Amerika, yaitu Emily. Hanya saja dimaknai secara langsung.

Di Season 2 ini, stereotipe masih ada namun agak halus, memakai konflik cinta segitiga antara Emily-Grabriel-Camille. Hubungan Emily dengan Bossnya, Sylvie, juga memunculkan itu. 

Season 2 Episode 5: An Englishman in Paris

Di episode ini ada tambahan karakter yang menunjukkan inklusifitas serial ini, Alfie, teman kursus Bahasa Perancis yang berasal dari London. Selain itu, inklusifitas pada karakter gay dimunculkan juga. Tentang si gay Julien yang tertarik pada Benoit, teman ngamen Mindy.

Tentang pembentukan stereotipe, Emily mendapatkan tandingannya. Seperti backlash, kena serangan balasan dari Sylvie. 

Ketika membicarakan produk gelang dengan sentuhan bentuk hati lalu Emily menyebut tentang Valentine's Day, Sylvie menyampaikan bahwa romantisasi sangat dikomersialkan di Amerika. Hmm, padahal Paris kan dianggap kota paling romantis di dunia? A City of Love, kata Emily.

Daftar lagu playlist yang disodorkan Emily: 'Put A Ring on It', 'Diamonds', 'Diamonds and Pearls', 'Gold Dust Woman', menegaskan stereotipe itu.

Alfie, orang Inggris, juga membuat tandingan stereotipe tentang Emily yang sangat jelas menampilkan representasi orang Amerika. Katanya, Emily suka iced latte dan pantai, suka baca buku dan zodiaknya Gemini. Tentu saja langsung diprotes Emily.

Dan Alfie adalah peserta kursus yang sangat terpaksa belajar Bahasa Perancis hanya gara-gara kewajiban perusahaannya. Maka, cocok sekali dengan karakternya, ketika dia mengajak Emily ke resto Breakfast in America, untuk berdiskusi tentang tugas kursus.

Alfie ikutan menambah stereotipe Paris:
1. kota yang katanya romantis di buku, film dan media sosial
2. nyatanya kota yang penuh dengan asap rokok
3. trotoar yang kotor
4. jebakan buat turis
5. macet
6. harga makanan yang terlalu mahal
7. seniman palsu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun