Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Nevertheless" (2021): Tak Ada yang Baru

27 November 2021   20:07 Diperbarui: 27 November 2021   20:12 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Park Jae-eon, foto JTBC, imdb.com

Baru menonton setengah episode pertama, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi serial drama Korea berjudul "Nevertheless" tayang Juni-Agustus 2021 dengan 10 episode ini. 

Alurnya saya anggap lambat, paham sih kalau ini drama yang selalu lambat, tapi terlalu lambat buat saya. Ada beberapa adegan yang menurut saya tidak perlu karena tidak bermakna dan tidak penting buat alur cerita, seperti dilama-lamakan. Lalu saya putuskan untuk tidak melanjutkan menonton.

Nevertheless sendiri berarti 'namun' kalau dalam konteks drama ini menjadi bermakna ada yang berlawanan. 

Nevertheless, namun demikian ... ini kasus saya sendiri yang berhenti di setengah episode, ketika melihat di media sosial lalu lalang komentar teman bahkan ada satu webinar yang menyinggung drama ini, saya akhirnya melanjutkan menonton setelah drama ini completed atau selesai kesepuluh episodenya sehingga saya tidak harus menunggu seminggu sekali.

Sinopsis

Saya berusaha membuat sinopsis sendiri yang semoga berbeda dengan yang sudah ada berdasarkan pendapat saya pribadi.

Nevertheless mengisahkan seorang pria yang dianggap tampan oleh semua wanita di kampusnya, namanya Park Jae-eon. Satu cewek bernama Yoo Na-bi terpikat pesonanya tapi selalu menyangkal diri karena tekanan sosial dan melindungi hatinya sendiri.

Pesona

Selera orang berbeda-beda. Dari sinopsis singkat di atas, alur cerita mengarahkan penonton untuk melihat Park Jae-eon sebagai cowok tampan. Definisi mulai terbentuk bahwa kalau cowok tampan, selalu banyak cewek menjerit di sekitarnya, selalu dikerubungi cewek, dan selalu menjadi bahan pembicaraan, serta menjadi daya tarik orang-orang untuk bergabung di acara yang ada dia. Pria yang lain juga iri. Lalu konstruksinya, cowok ini playboy dan berbahaya karena suka mempermainkan perasaan perempuan. Itu selera umum tentang cowok tampan.

Park Jae-eon menurut saya biasa saja, biasanya cowok Korea yang enak dilihat tapi tidak senilai tampan yang dikonstruksikan. 

Dia seperti Ken, boneka Barbie dengan fisik yang agak aneh di sana-sini. Secara fisik Jae-eon tinggi, lebih tinggi dari peran cowok-cowok yang lain, baiklah, tinggi itu tampan. Tapi okelah saya terima alur ceritanya, bukan tampilan visualnya. 

Sebagai pria tampan yang mempesona, banyak adegan cara-cara dia memikat wanita. Entah dengan pandangan matanya, sikapnya, sentuhannya, atau dengan ucapan-ucapannya yang membuat hati wanita meleleh seakan wanita itu orang paling spesial di mata Park Jae-eon yang dianggap tampan itu.  

Tidak Ada Yang Baru

Alur cerita biasa saja. Cowok tampan diperebutkan banyak wanita. Lalu ada satu wanita yang lemah yang diselamatkan karena dipilih oleh cowok tersebut. Alur cerita Cinderella, bukan? Hanya cerita biasa. Tidak ada yang baru. Cuma judulnya sangat mewakili konflik Yoo Na-bi, cewek yang terpilih tapi playing hard-to-get, mempersulit dirinya sendiri dan Park Jae-eon.

Saya pikir sepuluh episode terlalu banyak untuk alur cerita yang konfliknya kurang heboh dan beragam. Ada yang diulang dengan tokoh yang sama. Mungkin delapan episode cukup. Walau ada konflik yang diciptakan karena munculnya cewek masa lalu Jae-eon, Yoon Sol-A, dan cowok masa lalu Yoo Na-bi, Yang Do-hyeok, alur cerita tidak menjadi dramatis dan tidak tertebak. Kekuatan non verbal perasaan cinta Jae-eon dan Na-bi sudah bisa diduga Sol-A dan Do-hyeok akan mudah tersingkir.

Apa Yang Baru?

Saya paksakan untuk mencari yang istimewa sepanjang pengalaman saya menonton drama Korea. Na-bi adalah mahasiswa jurusan seni dan sukses dengan karya patungnya. Drama ini membawa hawa baru tentang profesi pematung. Lalu ada hubungan cinta sesama jenis yang sangat halus dimunculkan. Istimewanya, adanya homoseksual ini bukan ditentang oleh masyarakat tapi ditentang oleh hati mereka sendiri. Konflik internal. Salut.

Satu lagi, Nevertheless tidak mengulang cerita orang kaya dan orang miskin. Yang diulang malah tentang cewek tampan yang memilih cewek biasa. Hmm.

+++

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun