Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Urban #7] Pengakuan

10 Juli 2021   11:34 Diperbarui: 10 Juli 2021   11:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Axl ...," Pim memanggil lirih karena ragu tapi cukup keras sampai di telinga Axl yang sedang sibuk mengatur cangkir-cangkir kopi yang sudah kering.

"Hey, Pim, sendirian?" Axl melihat Pim masuk ke ruang dapur tanpa ada orang lain di belakangnya. "Mana pacar kamu?"

"Mm, ada di depan, aku ingin ngomong sama kamu, Axl," kata Pim pelan, dia masih merasa ragu.

"Ngomong aja, sambil bantu menaruh barang-barang ini, ya?" Axl masih gondok dengan Tim - pemilik cafe- yang memanfaatkan tenaganya dengan cara mengundang launching dan makan gratis. Pim juga harus menanggung ini, pikirnya.

Entah kenapa, Pim langsung semangat mengambil cangkir dan gelas yang kering dan masih hangat itu, lalu mengaturnya dengan rapi di rak kosong dekat pintu.

"Ada apa, Pim? Eh, selamat ulang tahun sekali lagi, juga selamat ya udah jadian," kata Axl santai tanpa memandang gadis itu, dia tetap dengan tekun merapikan peralatan cafe.

"Aku nggak suka sama cowok itu," kata Pim dengan satu helaan napas. Satu kalimat yang membuat Axl berhenti melakukan pekerjaannya.

"Kamu mau membicarakan itu dengan aku?" Axl tahu diri, dia bukan siapa-siapa. Hanya pengagum Pim sejak SMP dan membuatnya jadi taruhan.

"Kayaknya aku hanya bisa cerita ke kamu. Terserah kamu mau mendengarkan atau tidak. Aku akan selesai ketika cangkir-cangkir ini sudah rapi," kata Pim. Tangannya masih dengan rajin mengatur cangkir dengan handlenya yang seragam.

"Kalau kamu nggak suka, kenapa kamu menerima mawarnya? Itu yang aku lihat sih," Axl menyerah. Dia juga tidak merasa keberatan mendengarkan Pim, hanya saja kalau tiba-tiba pacar Pim masuk, dia harus bersiap dengan penjelasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun