Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Urban #3] Friendzone

2 Juli 2021   11:31 Diperbarui: 15 Juli 2021   14:04 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pim, Ilustrasi katemangostar - www.freepik.com

"Ada apa, Pim? Mau kencan denganku sore ini?" Axl langsung main tembak.

"Hentikan usahamu, Axl. Aku selamanya hanya akan menganggap kamu teman," kata Pim tegas. Tangannya mengepal karena emosi dan terhina dia dijadikan taruhan.

"Hm, friendzone?" Axl masih dengan nada menggoda. Pim sebenarnya nilainya 9 untuk penampilan dan kecerdasannya. Tapi Axl tidak ada rasa apapun sama dia. Hanya taruhan.

"Bahkan teman pun tidak," Pim kelihatan hampir berteriak karena gemas. "Jauhi aku."

"Memangnya selama ini aku ngapain?" Axl bingung sendiri bagaimana menjauhi Pim karena dia tidak melakukan apapun selama masa kuliah.

"Perlu bukti?" desis Pim. "Kamu selalu duduk di belakangku. Kamu selalu memilih kelas yang jadwalnya sama dengan aku. Kamu selalu menguntit aku di kantin. Kamu selalu parkir di samping motorku. Kamu ikut ekskul yang sama juga dengan aku - untung kamu tidak lolos, tapi aku tahu. Banyak deh. Sekarang kamu daftar magang di lokasi sama dengan aku."

"Tidak, untungnya tidak," Axl terkejut dengan detil yang diberikan Pim. Dia sendiri tidak sadar telah melakukan itu. Kebiasaan waktu SMP saja, waktu mulai taruhan.

"Tidak bagaimana? Aku tahu kamu mengajukan surat ke TU, aku baca," tukas Pim.

"Iya, sebelumnya begitu, biasa tidak lolos, aku sudah lolos di tempat lain, bye, Pim, kamu aman," kata Axl mengeloyor pergi. Membuat Pim semakin kesal karena marahnya belum selesai.

Ingatan memori itu mengembalikan Axl pada masa terakhir berpisah dengan Pim. Pim marah. Setelah itu dia hanya mengirim ucapan ulang tahun, sampai mereka selesai kuliah dan wisuda bersama. Pim tidak pernah membalas ucapannya tapi Kia, sahabat Pim tahu, dia yang mengingatkan Axl untuk kebiasaan itu.

"Pim, selamat ulang tahun," sapa Axl ketika panggilan telponnya diangkat dan mendengar sapaan Pim yang lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun