Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar Kepemimpinan ala "Itaewon Class"

22 Juni 2020   21:20 Diperbarui: 22 Juni 2020   21:30 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO Jangga Co dan CEO I.C Co, foto imdb.com

Juli 2019 waktu saya mengikuti summer course di Harvard University (thanks to United Board) saya diperkenalkan empat pendekatan kepemimpinan. Kerangka ini populer disebut Four Frames of Leadership, dikemukakan dalam tulisan Bolman dan Deal (1991). Tipe kepemimpinan ini terdiri dari Structural, Human Resources, Political dan Symbolic. 

Kerangka stuktural ditunjukkan dengan fokus pada aturan, strategi, tugas, tanggung jawab, sistem dan prosedur. Kerangka sumber daya manusia menekankan pada kebutuhan SDM, pengembangan staff, hubungan antar manusia dan kepuasan kerja. Dimensi politis dilakukan dengan menyelesaikan kepentingan individu atau kelompok, bernegosiasi, kerjasama, resolusi konflik dan penguatan organisasi. Untuk kepemimpinan simbolik, aktivitas dijalankan dengan dasar visi misi organisasi, pimpinan yang inspiratif dan motivatif, serta apresiatif pada prestasi organisasi. 

Menjadi pemimpin yang baik, menurut Bolman dan Deal, harus pintar menyesuaikan situasi dan kondisi organisasi sesuai arah pendekatan tersebut. Pemimpin harus fleksibel dalam mempraktekkan masing-masing dimensi, tidak kaku hanya satu dimensi saja. Pada momen tertentu bisa dimensi politis yang dominan. Lain waktu, menekankan pada struktural. Pemimpin yang efektif akan jeli dimensi mana yang akan diambil.

Ketika menonton drama Korea (drakor) Itaewon Class (2020) saya teringat Harvard eh, hasil summer training lalu karena drama ini berfokus pada konflik dua pemimpin besar. Jang Dae-hee adalah CEO Jangga Co dan Park Sae-ro-yi adalah CEO I.C Co atau Itaewon Class. Keduanya berkutat pada bisnis kuliner. 

Dae-hee sudah lama malang melintang di dunia industri makanan dan menempati posisi perusahaan waralaba terkuat di Korea, bahkan ayah Sae-ro-yi pernah bekerja di sana. Sae-ro-yi dengan motivasi pembalasan dendam karena menjadi korban ketidakadilan Dae-hee berhasil mendirikan pub DanBam yang akhirnya sukses menjadi sebuah perusahaan waralaba mengalahkan Jangga Co.

Sinopsis singkat di atas sudah menunjukkan adanya dua tokoh pemimpin yang kuat dan berhasil. Lalu mengapa Sae-ro-yi berhasil mengalahkan Dae-hee? Saya menemukan salah satu jawabannya dari sisi jenis kepemimpinan mereka yang berbeda berdasarkan teori Bolman dan Deal.

1. Kepemimpinan Jang Dae-hee di Jangga Co.

Dae-hee hanya berfokus pada dimensi struktural. Banyak ketidakadilan dia lakukan pada orang lain, termasuk membuat Sae-ro-yi menjadi korbannya. Ketidakadilan itu karena fokus pada aturan tapi aturan yang dibuat oleh Dae-hee sendiri, yang menguntungkan dirinya sendiri dan perusahaannya. Yang tidak sesuai dengan aturannya dia pecat, termasuk ayah Sae-ro-yi padahal dia pegawai yang mumpuni dan inspiratif karena pernah menyelamatkan perusahaan ketika ada krisis ekonomi. Dae-hee meninggalkan dimensi SDM, tidak apresiatif pada pegawainya.

Walaupun Dae-hee mempraktekkan pendekatan politis, yang dia lakukan adalah politik kotor. Menjebak Sae-ro-yi memakai investor lain, untuk menghancurkan DanBam. Dia berhasil. Dia pakai pendekatan politik 'takut' pada rekanan kerja dan anggota-anggota pemilik saham. Jelas jenis kepemimpinan ini menghilangkan kesetiaan yang tulus bahkan bisa menciptakan dendam. 

Sebenarnya Dae-hee adalah pemimpin yang simbolik, menginspirasi, terutama ketika dia membuat buku tentang bagaimana dia mendirikan Jangga Co. Bahkan bukunya dihapal isinya oleh Sae-ro-yi karena dia kagum dengan strategi dan teknik yang dibuktikan berhasil. Tapi Dae-hee melupakan dua aspek lain yaitu SDM dan politik bersih. Maka akhirnya keborokan perusahaannya terbongkar dan jatuh di tangan Sae-ro-yi, I.C. Co (sorry, spoiler).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun