Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Bebaskan Aku, Aku Dipingit!

22 April 2020   14:06 Diperbarui: 22 April 2020   14:04 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: medicalnewstoday.com

Aku lemparkan ranselku di sofa empuk samping Danto, sahabatku. Aku memilih mengelesot di karpet. Aku diam, kutunggu Danto yang masih sibuk di meja gambarnya. Kutunggu dia punya waktu untukku.

Lima belas menit kemudian ... setelah aku jatuh tertidur, Danto menggoyangkan bahuku.

"Ada apa, Yung?"

"Aku dipingit lagi, untuk kesekian kalinya, oleh Bapakku sendiri! Bebaskan aku, Danto!"

Danto tertawa, katanya, "Lah ya siapa lagi yang bisa pingit kamu, jelas hanya Bapak, dong!"

"Eh, tugasmu itu menghiburku, membuatku merasa baikan, jangan malah tepuk tangan," kataku masih kesal. Danto memang tugasnya macam-macam sebagai sahabat: menghibur dan mengesalkan tapi harus tetap setia dalam hujan badai, lapar maupun kenyang.

"Ini tentang jurusan yang kamu ambil di universitas?" tanya Danto dengan sabar, dia sekarang ikut duduk lesehan di depanku sambil mempersiapkan beberapa softdrink dan camilan. Dia siap mendengarkan sambil mengisi perut.

"Iya!" Aku berteriak. "Aku harus ambil jurusan yang dipilih Bapak."

"Apakah Bapak seperti biasanya tidak memberi alasan?" Tentu tidak, Danto Uwuwuwu. Bapakku kan kalau ngomong sepatah dua patah saja dan tidak bisa dibantah. Aura tak-perlu-dijawabnya itu kuat banget.

"Tapi itu pilihan, kan? Kamu masih boleh memilih yang lain, kan? Dan juga belum tentu kamu diterima di jurusan yang kamu inginkan. Bisa saja kamu diterima hanya di jurusan pilihan Bapakmu," eh Danto malah menuang bensin di api yang membara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun