Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Penyangkalan Petrus

10 April 2020   11:29 Diperbarui: 10 April 2020   11:55 3609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
St Petrus di Gallicantu, Yerusalem - dokpri

Pada hari Jumat ini, 10 April 2020, umat Nasrani diajak untuk merenungkan Kisah Sengsara Yesus di perayaan Jumat Agung. Melanjutkan dari kisah kemarin pada perayaan Kamis Putih, semalam setelah mengadakan perjamuan malam terakhir, Yesus berdoa di Taman Getsemani dan akhirnya ditangkap di sana. Semalaman Yesus disiksa dan diadili, selama itu Petrus mengikuti dan mengamati dari kejauhan sampai saat dia berdiang bersama kerumunan dan menyangkal Yesus ketika ditanya apakah dia murid Yesus atau kenal Dia.

Penyangkalan Petrus ini tertulis di semua sumber bacaan Injil: Matius 26:75, Markus 14: 66, Lukas 22: 57, dan Yohanes 18:25. Sebelum penyangkalan itu Yesus pernah berkata kepada Petrus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Dan benarlah itu terjadi ketika Yesus sedang disiksa.

Apa yang bisa kita renungkan dari penyangkalan Petrus ini? Peristiwa ini menunjukkan kemanusiawian kita bila sedang menghadapi krisis. Renungan ini saya rangkum dari berbagai sumber dan permenungan saya sendiri.

1. Ketakutan

Saat itu Yesus disiksa dan sebagai terhukum karena dianggap berdosa mengaku sebagai Anak Allah dan Raja. Bila kerumunan yang sedang emosional dan mendukung penyiksaan Yesus tersebut bertanya kepada kita, "Apakah kamu kenal Orang itu?" Sangat wajar bila kita takut karena tidak mau terseret dalam sebuah masalah dan ikut disiksa. Ketakutan kita mengalahkan semua persahabatan dan hubungan baik dengan yang terhukum.

2. Kelemahan

Penyangkalan Petrus juga menunjukkan kelemahan manusia terhadap keduniawian. Kesetiaan manusia bisa mudah goyah bila banyak cobaan. Kita bisa mudah jatuh dalam dosa hanya untuk kesenangan sesaat. Semua yang serba mudah dan instan kita kejar dan mengorbankan kesetiaan yang berat dan lambat. Bagaimana bila sahabat kita ditandingkan dengan keduniawian? Kalau kita lemah, kesetiaan kepada sahabat akan kalah dengan kebutuhan daging, duniawi.

Tapi mengapa Yesus membiarkan Petrus mengalami penyangkalan?

Petrus adalah batu karang dan pemimpin umat Katolik pertama. Jadi menurut saya, mungkin Yesus membiarkan Petrus mengalami perjuangan dan kesedihan bila menyangkal. Mengalami ujian dan cobaan serta tantangan dalam menghadapi pilihan kesetiaan dan situasi krisis. 

Siapakah atau apakah yang akan dia pilih? Dengan mengalami peristiwa penyangkalan yang disesali Petrus sampai dia menangis, Petrus menjadi lebih kuat. Dia sudah melewati satu ujian. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sudah mengalami ujian dan menjadi pemimpin yang teruji. Dia bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana dalam pembuatan keputusan bagi lebih banyak orang.

Tuhan memberkati.

+++

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun