Mohon tunggu...
Dwi Puspita Ningrum
Dwi Puspita Ningrum Mohon Tunggu... Lainnya - IG : @Alunauwie | www.alunauwie.com

Penulis artikel dengan tema Movie, Literature, dan Travel.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Endorsement" Merusak Nama Baik Artis

21 Desember 2018   14:41 Diperbarui: 21 Desember 2018   15:05 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source photo: instagram @beyonce

Jakarta, 21 Desember 2018. Belakangan ini nama Via Vallen sedang ramai di pemberitaan baik online maupun offline. Namun, bukan mengenai prestasi yang diraihnya, melainkan karena keterkaitannya dengan endorsement kosmetik illegal yang juga menyeret nama beberapa artis. Kejadian endorsement yang akhirnya mempertaruhkan nama baik dari artis tersebut, bukan kali ini saja terjadi. 

Terdapat beberapa kasus lainnya yang membuat artis atau selebgram menjadi terbawa dan hingga di periksa oleh yang berwenang. Kasus endorsement juga pernah mengenai Syahrini terkait dengan endorsement umroh dengan First Travel hingga terbawa ke meja hijau. 

Endorsement adalah sebuah dukungan atau saran yang diberikan kepada sebuah produk atau jasa dimana dukungan tersebut dilakukan oleh seseorang yang memiliki pengaruh atau public figure, bisa saja artis, selebgram, tokoh politik, atau lainnya yang memiliki pengaruh besar dan menjadi idola banyak orang. 

Penggunaan public figure untuk pemasaran suatu produk dianggap efektif untuk meningkatkan penjualan dari produk tersebut. Hal ini disebabkan kecondongan manusia untuk mengikuti atau mempercayai seseorang yang diidolakannya. 

Sebagai contoh seorang fans yang rela membeli atribut artis yang diidolakannya meskipun terkadang uang yang dikeluarkannya tidak sedikit. Hal ini pula yang terjadi, ketika seorang public figure memasarkan atau mereview sebuah produk. Nama baik dari public figure tersebut dipertaruhkan, karena masyarakat mempercayai public figure tersebut karena nama baik mereka. 

Endorsement belakangan ini marak untuk pemasaran terutama di media sosial. Tingkat penggunaan media sosial yang tinggi di masyarakat membuat media sosial kini menjadi media promosi yang sering digunakan oleh para pengusaha. 

Beberapa fitur menarik yang disediakan di platform media sosial, mempermudah usahawan untuk mendekatkan produknya kepada masyarakat sesuai dengan target pasar mereka. Instagram menjadi salah satu platform media sosial yang kini dipergunakan. Keunggulannya dengan menampilkan gambar dalam bentuk katalog membuat para pengguna instagram tertarik dengan tampilan visual dari barang yang diinginkannya. Selain itu, juga terdapat fitur caption yang mendukung visualisasi dari produk mereka. 

Seorang public figure yang melakukan endorsement terhadap suatu produk, belum tentu menggunakan produk tersebut dalam kesehariannya.  Hal ini disebabkan oleh kontrak yang dibuat oleh public figure tersebut dengan perusahaan yang memiliki produk tersebut. Keuntungan yang didapat oleh public figure tersebut antara lain mendapatkan barang yang di endorse dan bayaran sesuai dengan yang disepakati. 

Penghasilan dari endorsement ini bisa dibilang cukup menjanjikan. Terutama jika public figure tersebut telah memiliki follower yang cukup banyak dibandingkan public figure lainnya. 

Model pemasaran ini tidak hanya di Indonesia, tetapi juga berlaku dibelahan dunia lainnya. Beyonce salah satunya yang dianggap menjadi public figure termahal dengan penghasilan $1 juta atau setara dengan RP14,3 Miliar untuk sekali posting foto bersponsor.

Merujuk pada beberapa kasus yang terjadi belakangan ini yang menyangkut beberapa nama terkait dengan endorsement, Public figure harus menyadari seberapa besar pengaruh mereka terhadap masyarakat dengan mempertaruhkan nama baik mereka.  Sehingga diharapkan para public figure dapat selektif untuk memilih produk yang diendorse mereka. 

Seperti yang dilakukan oleh Sabrina Chairunnisa, sosok yang merupakan peringkat ketiga dalam ajang Putri Indonesia 2011 ini, sangat selektif terhadap endorse yang diterimanya. Wanita cantik ini memastikan bahwa produk yang dipasarkannya merupakan produk yang baik dengan cara menggunakannya terlebih dahulu.

Selain itu, sabrina yang belakangan menjadi fitness influencer ini menolak produk yang sekiranya menurut dia dapat menciptakan penipuan publik. Sebagai contoh, dengan bentuk tubuhnya yang langsing, dia menolak untuk mengiklankan produk pelangsing. Toh, meski tanpa meminum produk tersebut, tubuhnya memang sudah langsing. 

Alasan penolakan endorse salah satu produk (source gambar: instagram @sabrinachairunnisa_)
Alasan penolakan endorse salah satu produk (source gambar: instagram @sabrinachairunnisa_)
Tetapi bukan berarti menolak sama sekali endorsement. Tunangan deddy corbuzier ini memilih endorse produk yang bekerja sama dengannya seperti katering makanan sehat yang biasa dikonsumsinya. 

endorse makanan sehat (source instagram : @sabrinachairunnisa_)
endorse makanan sehat (source instagram : @sabrinachairunnisa_)
Berdasarkan hal tersebut, maka penting bagi public figure untuk dapat lebih bijak dalam memilih endorse produk. Agar nama baik dari public figure tersebut tetap terjaga dan tingkat kepercayaan masyarakat juga meningkat terhadap dirinya. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi dirinya dan masyarakat, serta terhindar dari penipuan publik. 

Selain itu, sebagai masyarakat juga harus dapat selektif untuk memilih informasi yang ada dan tidak serta merta percaya dengan produk yang diiklankan oleh para artis. Perlu pencarian informasi dengan lebih lengkap sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan produk tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun