Mohon tunggu...
Uut Wijayanti
Uut Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang belajar menulis

menulislah karena dengan menulis kamu bisa berbagai ilmu maupun informasi kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri Siaga Jiwa dan Raga

21 Oktober 2021   14:35 Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:40 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SANTRI SIAGA JIWA DAN RAGA

BERSAMA SANTRI DAMAILAH NEGERI

 

SANTRI  kata yang disematkan untuk orang-orang yang menuntut ilmu di pondok pesantren dan menetap di pondok pesantren. Mereka pergi ke pondok pesantren untuk memperdalam ilmu keagamaan. Mereka pergi karena keinginan diri  sendiri maupun karena tuntutan dari orang tua. Kebanyakan orang tua memandang pondok pesantren sebagai wadah yang pas untuk mendidik anak mereka untuk lebih agamis.

Pada zaman sekarang kenakalan remaja tak dapat dihindarkan, maka tak jarang banyak orang tua memasukkan anaknya di pondok pesantren karena anaknya dianggap terlalu nakal nah sebagai solusinya mereka memasukkan anaknya ke pondok pesantren.

Para santri harus melepas kebebasan maupun kesenangan pada saat di rumah dan digantikan dengan hidup mandiri dilingkungan yang baru. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan yang serba baru, orang baru dan kebiasaan yang baru. Kadang kala beradaptasi dengan hal yang baru tidaklah mudah. Terkadang santri baru mendapat cobaan  merasa tidak nyaman dengan lingkungan baru maupun orang baru yang menyebabkan mereka tidak betah untuk tinggal di pondok pesantren, itulah mengapa para santri baru di samping harus mempersiapkan raga juga harus menyiapkan mental yang kuat untuk menghadapi lingkungan yang baru. Ketika berangkat untuk menuntut ilmu dipondok pesantren kita harus mengawalinya dengan niat yang ikhlas dan tulus supaya mendapat kemudahan pada saat menuntut ilmu.

Menurut saya menjadi seorang santri adalah suatu keistimewaan tersendiri karena dengan kita menjadi santri kita lebih dapat memiliki hari-hari yang penuh manfaat untuk belajar agama dan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Kita dikelilingi oleh lingkungan yang lebih agamis dan berarah menuju yang positif. Selama kita dipondok pesantren kita dilatih untuk menjadi insan yang disiplin dan berpengetahuan, disiplin dipondok pesantren dilatih dengan membiasakan bangun pagi untuk memulai aktivitas, seperti bangun untuk sholat shubuh berjama'ah dan berdo'a, mengaji al-Qur'an selepas sholat shubuh, dan piket pondok.

Kita juga dilatih untuk tidak melanggar peraturan pondok pesantren yang telah ada. Jika kita telah melanggar salah satu perturan maka kita dikenai Ta'zir (sanksi). Ta'zir ini dilakukan untuk membentuk mental dan karakter yang lebih baik, terkadang ta'zir bisa berupa disuruh membaca Al-Qur'an sebanyak 1 juz, menyapu seluruh ruangan pondok, membersihkan kamar mandi,atau dapat berupa sanksi untuk menempati shaf terdepan selama ta'ziran (hukuman) berlangsung.

Setiap sanksi atau hukuman yang dijalankan akan mendapat imbalan pahala karena sanksi tersebut masih dalam kerangka pembinaan dan pembentukan insan yang berakhlakul karimah, berilmu serta beradab. Seorang santri akan dilatih untuk terbiasa menjalankan aktivitas sesuai dengan jadwal, mereka akan terbiasa disiplin mejalankan ibadah sholat lima waktu secara tepat waktu dan disiplin dalam mengikuti kegiatan pengajian pondok pesantren.

Di pondok pesantren kita akan menemukan teman yang berasal dari berbagai daerah, kadangkala ada yang berasal dari luar kota bahkan ada yang berasal dari luar pulau perbedaan inilah kadang kala menyatukan kita dalam satu wadah dipondok pesantren. Saya juga pernah merasakan lingkungan pondok pesantren sejak kelas satu SMP, waktu itu saya masih berumur 12 tahun yang tidak tahu seluk beluk dunia pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun