Mohon tunggu...
utomo
utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Hobi membaca dan Sedikit Menulis

Tak Ada Yang Istimewa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kembali ke Bumi (3)

18 September 2019   11:14 Diperbarui: 18 September 2019   11:25 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pada suatu tempat yang tidak di ketahui, terjadi peperangan yang sangat dahsyat. Ratusan ribu pasukan saling berhadap-hadapan. Di satu sisi ada sekelompok ras manusia yang bersatu melawan invasi dari planet asing. 

Salah seorang ras manusia bermata biru muda dengan rambut berwarna putih salju  menembakan panah saktinya ke langit. Dan tiba-tiba saja dari langit muncul ribuan panah yang menghujam bumi. 

Ribuan pasukan ras asing yang terkena panah itu menjadi beku dan kemudian tubuhnya hancur berkeping-keping menjadi seperti pecahan kristal es. Salah satu jenderal prajurit asing membalas serangan itu dengan melambaikan tangannya. 

Langit tiba-tiba menjadi hitam merah menyala. Bagaikan hujan meteor, ratusan bola-bola api raksasa muncul dari langit menghantam bumi . Ribuan prajurit ras manusia yang terkena tumbukan meteor itu musnah terbakar menjadi debu.

Di tempat lain, seorang pemuda gagah tampan dengan baju zirah emasnya mengambang di udara. Dia bertempur melawan tiga jenderal utama ras asing yang menyerbu planetnya. Pertempuran itu sungguh mengerikan, gunung-gunung hancur berantakan, debu berterbangan di mana-mana. 

Pada satu kesempatan mereka beradu pukulan pamungkas. Seberkas cahaya yang menyilaukan mata menghancurkan tiga jenderal utama itu menjadi debu. Tetapi begitu juga yang terjadi pada pemuda gagah tampan itu. Dadanya lobang besar tertembus senjata  yang mematikan yang di tembakan ketiga musuhnya.

Dari tubuhnya, keluar sebuah bola  kristal yang bercahaya. Di saat  akhirnya, pemuda tampan itu  mengkondensikan semua kekuatan energi yang tersisa ke dalam bola energi itu. Lalu tubuhnya lenyap menjadi debu.

Bola Kristal yang bersinar terang itu melaju dengan kecepatan cahaya menembus ruang dan waktu menuju ke galaxy lain, yaitu ke galaxy bima sakti  lalu mendarat jatuh ke bumi.

Kemudian peristiwa kembali ke masa di mana para perompak terbang menyerang penginapan Ryan. Ketika terjadi ledakan, darah Ryan mengenai Bola Kristal itu. Entah bagaimana bisa terjadi kecocokan antara darah dan jiwanya dengan bola kristal itu. Terjadilah resonansi dan Bola Kristal itu bertindak. Ia menyelamatkan Ryan dan membawa Ryan kembali ke Dunia Asal.

Ryan menghela nafas lega, ia memahaminya walau tidak banyak. Hanya sebagian kecil peristiwa itu yang terpapar di depan matanya. Dengan hati-hati dia berkata. "Baiklah, aku paham. Ada aturan yang jelas yang harus kamu patuhi. Pertama adalah, kamu tidak boleh mengambil alih tubuhku tanpa persetujuanku. Dan yang kedua aku akan memikirkannya nanti".

Seakan-akan paham, Bola Kristal Energi itu bersinar terang kemudian meredup dengan cepat lalu kembali memasuki tubuh Ryan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun