Mohon tunggu...
utomo
utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Hobi membaca dan Sedikit Menulis

Tak Ada Yang Istimewa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kembali ke Bumi

17 September 2019   12:16 Diperbarui: 17 September 2019   12:26 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ryan, antarkan makanan ini ke meja no. 10, 11 dan no. 12 di lantai tiga. "

" Iya, maaa ... "

Lantai tiga adalah ruangan VIP, saat ini khusus disewa oleh grup penjelajah Elang Putih. Ryan menaiki tangga menuju lantai tiga ke meja no. 10, 11 dan 12.  Ia membawa nampan besar berisi berbagai makanan berupa daging laut, minuman, sayur sayuran maupun buah-buahan asli.

Di masa ini, harga sayuran dan buah-buahan asli jauh lebih mahal dari pada harga daging dalam berat yang sama. Kedua makanan ini digolongkan ke dalam makanan mewah. Di namakan sayuran dan buah-buahan asli karena ada sayuran dan buah-buahan sintesis. 

"Kali ini kita sangat beruntung. Reruntuhan yang berhasil kita eksplorasi adalah Pusat Komando Riset Militer. Pemimpin kita sangat gembira, karena di sana banyak ditemukan teknologi canggih dari zaman kuno".

"Ya, walau begitu banyak juga peralatan yang tidak bisa dipakai. Para peneliti kita tidak bisa memperbaikinya. Teknologi kuno terlalu maju dan sangat susah di mengerti".

Dua orang anggota Elang Putih bercakap-cakap tanpa takut percakapan mereka di curi dengar oleh orang lain. Mereka adalah Gray Wakil Kanan Elang Putih dan White yang merupakan kaptennya. Ketika  melihat Ryan, mereka kemudian melambaikan tangannya.

"Hei, nak kemari".

Para penjelajah Elang Putih sangat akrab dengan Ryan. Karena, ayahnya Ryan adalah sahabat lama pemimpin Elang Putih. Karena itu, para penjelajah menganggap Ryan sudah seperti bagian dari keluarga mereka. Kadang, mereka menceritakan petualangannya kepada Ryan. Banyak bahaya mereka lewati bersama. Hasilnya adalah tidak mengecewakan. Mereka menemukan harta dan menjadi kaya karenanya. Ryan yang mendengar cerita mereka menjadi takjub. Diam-diam, dalam hatinya timbul keinginan untuk menjadi penjelajah seperti mereka.

Sambil meletakan nampan berisi makanan, Ryan menoleh memandang mereka dengan malas-malasan.

"Ada apa paman?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun