Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Buah Hati Membutuhkan Bantuan

18 Oktober 2022   07:24 Diperbarui: 18 Oktober 2022   07:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Pixabay, diolah Penulis

Cuaca cukup panas ketika seorang teman bercerita tentang putrinya. Tanpa ada angin dan hujan, memasuki semester dua sang anak mengatakan kehilangan semangat belajar.

Orangtua mana yang tak kalang kabut mendengar hal itu. Padahal jurusan yang ditempuh merupakan keinginan sang anak. Tak ada unsur desakan atau paksaan dari orangtua.

Dengan suara bergetar, sang Ibu menceritakan keresahan hati akan kondisi putrinya. Apa yang bisa dilakukan untuk mencari tahu masalah dan membantu menemukan jalan keluar.

8Seketika itu juga kami menepi dan menghentikan kegiatan menonton arak-arakan. Mencari tempat untuk berdiskusi, sebagai orangtua yang tinggal berjauhan dengan anak, saya mengerti seperti apa perasaan teman.

Saat ini bukan saatnya untuk mengabaikan pesan yang dikirimkan sang anak. Sebagai orangtua, meski tinggal berjauhan, membantu dan mendampingi buah hati tetap jadi tugas utama.

JLantas apa yang dapat dilakukan, apalagi emak-emak tanpa keahlian dibidang psikologi tentu membuat pusing tujuh keliling. Mau rasanya memeluk saat ini juga.

Sadar bahwa keinginan itu tidak bisa serta merta dilakukan, bukan berarti membiarkannya begitu saja jadi pilihan. Masih ada yang dapat dilakukan.

  • Pendengar yang baik
  • Langkah awal dan sederhana yang dapat ditempuh adalah menjadi pendengar yang baik. Terdengar mudah namun percaya deh butuh kekuatan untuk menahan diri agar tidak berkomentar. Apalagi sebagai orangtua yang merasa telah melewati beberapa fase kehidupan pasti ingin melontar sejumlah kata-kata pada ananda. Bersabarlah, dengan menjadi pendengar akan membantu anak untuk mengeluarkan uneg-uneg atau ganjalan dalam hatinya.
  • Biarkan mereka meluapkan perasaan
  • Ketika menjadi pendengar siapkan juga menjadi wadah emosi sang anak. Beri kesempatan mereka meluapkan perasaannya, menangis, meraung, atau emosi lain. Dengan mengeluarkan emosi dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakannya.
  • Dampingi dari jauh
  • Manfaatkan kemajuan teknologi untuk mendampingi anak. Jangan sungkan menyapa baik melalui pesan singkat atau video. Komunikasi yang terbangun dapat menghadirkan rasa nyaman dan perasaan di dukung oleh keluarga.
  • Bantuan pihak lain
  • Jika problem yang dirasakan anak cukup berat, jangan ragu meminta bantuan dari psikolog. Saat ini kesehatan mental bukan lagi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan.

Sadar kesehatan jiwa

Apa yang kami, emak-emak lakukan memang dipandu naluri dan mencari informasi melalui internet. Plus pengalaman hidup juga.

Saat ini kesadaran akan kesehatan jiwa semakin meningkat. Layanan kesehatan jiwa dapat di akses dengan mudah, seperti:

  • Layanan psikologi di puskesmas.
  • Klinik psikologi di rumah sakit
  • Klinik psikologi di universitas/kampus
  • Lembaga/klinik psikologi
  • Layanan psikolog online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun