Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cingkaruk, Dodol Kampung Kalimantan Selatan

13 November 2021   20:23 Diperbarui: 13 November 2021   20:34 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu, saya iseng berselancar di market place. Tidak ada niat untuk berbelanja. Hanya sekadar mengisi waktu karena hujan membuat suasana sendu.

Jari yang semula terus bergerak untuk menggeser layar, berhenti saat mata menangkap iklan dari makanan tradisional Kalimantan Selatan.

Cingkaruk. Seseorang menawarkan cingkaruk. Tawarannya masih diembel-embeli kata-kata olahan kampung atau buatan kampung.

Tanpa pikir panjang, langsung menghubungi penjual untuk membeli cingkaruk. Saya ingin tahu rasa dan teksturnya.

Dilihat dari foto yang disematkan, cingkaruk terlihat memiliki butiran halus. Beda sekali dengan dodol kandangan yang halus mulus.

Janji pun dibuat. Segera saya menuju rumah penjual yang berada sekitar 3 km dari rumah.

Tak banyak percakapan yang terjadi saat transaksi. Si penjual hanya mengatakan dodol cingkaruk ini buatan Marabahan. Karenanya teksturnya lebih halus dibanding buatan daerah lain.

Benar juga. Dodol ini terasa halus saat dikunyah. Memang ada sensasi butiran-butiran halus, namun tidak banyak. 

Mengejutkannya, rasa manisnya tidak terlalu kuat dan berlebihan. Wow, ini yang saya suka. Manisnya pas.

Tidak terasa, saya sudah menikmari tiga potong cingkaruk. Entah karena suka, doyan, atau lapar. Namun yang pasti saat menikmari cingkaruk, ingatan saya membawa kenangan akan dodol krasikan yang pernah saya nikmati.

Apakah cingkaruk mengadaptasi dodol krasikan? Saya tak tahu. Meski dilihat dari sejarah memang ada keterkaitan antara Jawa dan Banjar di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun