Ini kali kedua lebaran di pulau seberang. Tepatnya di Kalimantan Selatan. Sebenarnya kalau menuruti kata hati, mau rasanya terbang ke kampung halaman di Jawa. Namun harus mawas diri dan mengikuti arahan pemerintah untuk tidak mudik.
Meski rindu, tak berarti harus berdiam dipojokan rumah. Bisa bikin hati remuk. Jadi lebih baik menerima keadaan dan menikmati hari raya bersama tetangga.
Kebetulan lebaran tahun ini seluruh penghuni komplek ada, tidak ada yang mudik. Jadilah komplek terasa ramai, apalagi saat satu persatu keluarga keluar untuk bersalam-salaman.
Saya dan keluarga turut serta. Di bawah rintik hujan rombongan berjalan dari satu rumah ke rumah lain. Kejutan indah ini ampuh memberi kebahagiaan bagi warga yang tak menyangka akan kedatangan kami.
Anak-anak terlihat gembira. Sambil berjalan mereka sibuk berbincang keseruan pawai obor keliling komplek. Lagi-lagi kegiatan dadakan untuk menghibur anak-anak berhasil dilakukan dan terbukti membekas indah di benak mereka.
Ukuran komplek yang tidak terlalu besar membuat acara berkeliling selesai dalam waktu kurang dari 1 jam. Sebagai penutup seluruh warga sepakat berkumpul di salah satu rumah warga.
Tuan rumah memang telah menyiapkan berbagai hidangan. Lontong dan opor serta ayam masak habang juga bakso bisa menjadi pilihan. Masakannya memang dibuat beragam supaya semua bisa menikmati.
Seketika ruang tamu dan ruang keluarga penuh. Tak ada yang terusik meski orang lalu lalang didekatnya. Hanya ada tawa dan canda yang membuat suasana semakin hidup. Semua gembira dan menyatu.
Anak-anak juga senang, meski tak ada salam tempel, namun mereka bisa menyicipi berbagai makanan bersama teman-teman.
Keseruan bersama tetangga benar-benar ampuh mengobati kerinduan akan keluarga di tanah seberang.Â