Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagarakan Sahur, Tradisi Banjar Yang Terpasung Pandemi

13 Mei 2021   08:26 Diperbarui: 14 Mei 2021   19:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit masih di penuhi bintang. Ketika sayup-sayup terdengar suara jerigen ditabuh. Diselingi dentang besi dipukul.

Lamat-lamat, suara anak-anak berteriak membangunkan sahur terdengar. Riang tanpa takut meski malam masih memeluk.

Rasa kantuk yang menggelayut pelan-pelan sirna. Setelah sepenuhnya terjaga, saya keluar untuk menyapa dan mengabadikan anak-anak yang tengah berkeliling.

Ya ampun, ternyata mereka hanya berempat. Semula ada lima anak, namun seorang anak pulang sebab sudah jam 03.45. 

Empat anak lainnya pun kembali ke rumah masing-masing usai berbincang. Rumah mereka memang berdekatan. Selain itu komplek kami di Kota Banjarbaru tak terlalu besar sehingga mereka bisa berkeliling untuk membangunkan sahur.

BAGARAKAN SAHUR

kegiatan yang dilakukan kelima anak itu bukan sesuatu yang baru. Bahkan dapat dikatan sudah menjadi tradisi banjar yang masih dilakukan hingga kini.

Kegiatan yang dikenal dengan bagarakan sahur ini telah dilakukan sejak dulu. Memang tidak ada catatan pasti kapan bagarakan sahur dimulai. Namun kuat kaitannya dengan masa masuknya agama Islam ke Kalimantan.

Dengan berkeliling, warga mengingatkan agar segera bersiap menyantap makanan sebelum azan subuh berkumandang.

Kegiatan yang telah menjadi tradisi ini hingga saat ini tetap dijaga. Warga masih berkeliling membangunkan sahur walaupun teknologi mampu mengantikan peran warga.

TERBATAS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun