Mohon tunggu...
Sri RahayuDwi
Sri RahayuDwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Menuntut Anak Ranking di Kelas

18 April 2019   11:02 Diperbarui: 18 April 2019   12:05 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai....hai ...Bapak Ibu ,pas banget waktunya untuk sama sama merenung bertepatan dengan pembagian rapot anak sekolah. Jangan bebani anak dengan kewajiban harus rangking, harus juara 1, masa temanmu juara 1 kamu 10 besar aja gak bisa. Sepertinya aib banget klo anak gak juara, anak gak rangking. Malu sama anak tetangga yang selalu rangking.

Bapak, Ibu....come on , syarat jadi sukses bukan harus rangking 1, selama anak suka dan senang belajar, dukung sajasesuai minat dan bakatnya, gak perlu juara 1 atau rangking 1, kalau dapat rangking 1 anggap saja bonus. jangan dijadikan beban anak.

Thomas Alva Edison itu dianggap anak yang sangat bodoh sampai sampai gurunya menolak mengajar dia dan memulangkan dia ke ibunya. Hari ini kita bisa menikmati cahaya lampu, semua karena kegigihan ibu Edison yang selalu iklas melatih dan mengajarinya di rumah saat tidak ada satu sekolahpun yang mau menerimanya.

Belajar membesarkan anak apa arti kegagalan. Agar tahu makna belajar dari setiap kegagalan dan menghargai setiap proses perjuangan. Mari kita bersama membimbing anak anak kita.Gagal rangking 1 , juara 1 jangan jadi masalah yaaa......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun