Mohon tunggu...
Utami Ningsih
Utami Ningsih Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Seorang ibu rumah tangga yang suka membaca dan antusias belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahagianya Mendapat Bantuan KIS

22 Desember 2018   11:35 Diperbarui: 22 Desember 2018   11:58 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kartu Indonesia Sehat atau KIS diresmikan pertama kali tepat dua minggu setelah Ir. Joko Widodo dilantik menjadi Presiden ke 7 Republik Indonesia. Hal ini sebagai wujud dari komitmen Presiden Joko Widodo untuk memberi jaminan kesehatan kepada masyarakat Indonesia. Berbicara tentang KIS, saya punya beberapa pengalaman tentang manfaat positif sebagai penerima kartu KIS dari pemerintah.

Pengalaman pertama adalah dari apa yang saya alami sendiri, sejak dinyatakan hamil oleh bidan di puskesmas, saya rutin memeriksakan kondisi kehamilan di puskesmas.
Antrean memang cukup panjang, mengingat bahwa satu puskesmas melayani masyarakat dalam satu kelurahan dengan berbagai keluhan. Maka, untuk menyiasatinya saya selalu berusaha datang lebih awal.

Dari petugas loket pendaftaran sampai ke bidan yang memeriksa, semuanya ramah. Bidannya bahkan sangat humoris dan murah senyum. Di lima bulan pertama masa kehamilan, saya sempat mengalami kurang nafsu makan sehingga berat badan saya dan berat badan janin dalam kandungan saya sangat rendah. Oleh bidan di puskesmas, saya diberi biskuit, susu khusus ibu hamil dan vitamin yang diberikan secara cuma-cuma alias gratis.

Hal menyenangkan lainnya juga saya rasakan ketika proses persalina, dari petugas loket, dokter, perawat semuanya ramah dan memberi pelayanan maksimal meskipun saya adalah pemegang KIS dari pemerintah. Ketika mengalami kontraksi yang hebat, perawat dengan sigap datang menenangkan dan memberi semangat.

Satu hal yang sangat berarti dan tidak akan pernah saya lupakan, kebahagiaan saya dan keluarga semakin lengkap karena saat keluar dari rumah sakit kami tidak harus membayar biaya apa pun. Lagi-lagi semuanya gratis. Selanjutnya, untuk imunisasi dan penimbangan berat badan, saya membawa anak saya ke posyandu di dekat rumah.
Para petugas puskesmas yang datang sering memberi penyuluhan dan bimbingan bagi ibu baru seperti saya, kita bisa bebas bertanya apa saja tentang tumbuh kembang anak.

Sangat menyenangkan bonus lain saat ke posyandu, ada bubur kacang hijau yang dibagikan. Makanan sederhana tapi memberi kesan yang istimewa, dan tentu saja gratis.
He he. Cerita lainnya, adalah tentang bapak saya yang saat oktober lalu baru saja dioperasi karena adanya daging menumpang di perut bagian bawah. Saya melihat sendiri bagaimana dokter di rumah sakit (Rumah sakit Hikmah Makassar) begitu ramah pada bapak.

Pelayanannya sangat bagus, tidak ada yang dipersulit, meskipun kami adalah pemegang KIS. Jika bukan karena bantuan KIS, sulit sekali rasanya kami bisa mendapat biaya agar bapak bisa dioperasi, melihat bahwa bapak hanya seorang buruh bangunan (tukang kayu). Bapak memang sudah cukup lama sering mengeluh sakit di perut bagian bawah, tapi setiap diajak ke puskesmas atau rumah sakit, bapak selalu menolak karena tidak punya biaya. Maka ketika bapak selesai dioperasi dan mengetahui bahwa kami tidak harus membayar biaya apa pun, bukan main bahagianya bapak.

Sekarang bapak sudah sehat , sudah kembali bekerja seperti biasa. Terima kasih KIS. Dari semua pengalaman yang saya ceritakan di atas, sangat terasa bagaimana para tenaga kesehatan maupun pihak BPJS begitu tulus dan sepenuh hati melayani untuk negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun