Mohon tunggu...
Uswatun Noer Khasanah
Uswatun Noer Khasanah Mohon Tunggu... Lainnya - saya mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang

nama saya Uswatun Noer Khasanah, di panggil uswatun, saya lahir di Nunukan, 16 may 2003 tempat tinggal saya Tarakan Kalimantan Utara, Hobi saya Travelling/Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sampai Kapan Ingin Menumpuk Rasa Insecure

28 September 2021   23:13 Diperbarui: 28 September 2021   23:18 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Insecure merupakan perasaan tidak aman yang dimana seorang individu merasa tidak percaya diri, cemas dan lainnya akan suatu hal. Standar insecure yang sering dibantinggkan seseorang dengan orang lain adalah wajah yang  glowing, penampilan yang styalis, dan gaya kehidupan. Glowing artinya kulit sehat bercahaya, dan glow up artinya perubahan seseorang menjadi lebih baik. 

Pada saat ini orang-orang sering sekali menyebutkan kata insecure ketika melihat orang yang lebih cantik atau yang lebih tampan. 

Setiap orang memiliki perasaan insecure masing-masing pada hal-hal tertentu. Perempuan merupakan golongan yang paling sering terserang rasa insecure. Sebagai contoh, seseorang individu seringkali merasa tidak nyaman dan malu jika jalan-jalan bersama teman mereka  yang lebih cantik darinya. 

Atau juga terkadang saat seseorang tertarik pada lawan jenisnya, sering kali mereka timbul perasaan tidak pantas yang membuat minder.  

Yang sebenarnya semua itu tidak perlu terlalu dipikirkan, karena akan membuat susah diri sendiri karena pikiran negative tersebut. Hingga mereka juga berusaha membeli berbagai produk kecantikan untuk bisa mengimbangi mereka, tidak hanya produk kecantikan, tetapi pakaian hingga handphone agar terlihat bagus saat berfoto dan inilah yang menimbulkan gaya hidup konsumtif di masyarakat.

Perasaan insecure ini tergantung situasi, terkadang bisa menyebabkan stress bahkan depresi. Di Indonesia sekarang ini, karena masa Covid-19 orang-orang melakukan berbagai hal dan tren di internet, salah satunya yaitu tren kecantikan seperti wajah glowing hingga menimbulkan rasa  insecure kian memupuk dalam individu beberapa orang. 

Ditambah pula, dari lingkungan sekitar hingga dunia yang kebanyakan tidak adil atau mendiskriminasi orang yang tidak cantik atau tampan. Para wanita-wanita muda yang sudah memahami tentang pentingnya penampilan menganggap penampilan sebagai bagian dari harga dirinya, karena banyak yang memberikan penilaian pada penampilan yang akhirnya berpengaruh pada harga diri.

Individu yang memiliki trauma pada masa lalunya akan memupuk dan mengembangkan kelekatan rasa insecure dengan orang lain, sebab semakin banyak individu terpapar bahaya akibat perilaku pengasuh yang menolak atau melakukan kekerasan, maka semakin banyak respon yang terdistorsi dalam perkembangan pelekatan. Ini juga merupakan salah satu faktor psikologis yang menyebabkan timbulnya rasa insecure.

Untuk bisa mengurangi rasa insecure dalam diri kita memang sangat sulit karena ini berkaitan dengan perasaan. 

Dan perasaan setiap orang berbeda-beda tergantung bagaimana individu menangkap dan merespon suatu hal. Bisa saja kita mencoba untuk lebih mensyukuri dengan apa adanya yang diberikan oleh Tuhan, lebih melihat kelebihan-kelebihan yang ada pada diri kita walaupun hanya hal kecil saja, menutup mata jika kita melihat hal-hal yang akan menambah rasa insecure kita, menutup telinga dari perkataan-perkataan orang sekitar kita, serta menjunjung tinggi rasa percaya diri dimanapun kita berada tetapi dalam lingkup yang positif. 

Percaya diri membuat seseorang bisa bersyukur atas apa yang dimiliki dan dapat menjalani kehidupan untuk bisa memperhitungkan pilihan atas keputusan diri. Tapi karena kita hidup dalam kehidupan sosial, lingkungan juga mempengaruhi individu dalam menilai sesuatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun