Mohon tunggu...
Yuni
Yuni Mohon Tunggu... -

Alam sekitar adalah ilmu, dengan panduan ayat ayatNya belajar memadukan dan menggali ilmuNya....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aqidah Seorang Muslim

20 Desember 2014   19:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:52 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bismillah…

Ya Alloh melalui tulisan ini jadikanlah saksi bahwa inilah keyakinan saya terhadapMu….keyakinan yang Engkau harapkan dan menjadi jalan dan pembeda kami dengan orang orang yang memusuhiMu….

Saudaraku….

Kami tidak pernah menganggap saudara kami keturunan Adam adalah musuh…. Semua adalah saudara kami keturunan Adam. Musuh adalah istilah untuk menggambarkan orang atau sesuatu yang berseberangan dan melawan. Musuh ada banyak hal, musuh dalam pertandingan bola, musuh dalam pengambilan keputusan, musuh dalam hal keyakinan, musuh dalam hal keyakinan juga akan berbeda beda, keyakinan dalam memahami aturan bermain bola atau keyakinan dalam menggunakan aturan berlalu lintas, keyakinan yang paling mendasar adalah keyakinan kepada Tuhan. Sekali lagi tidak ada musuh kami. Tuhan memberi hak manusia, iblis, setan, atau makhluk lainnya kebebasan di dunia ini untuk memilih maka dari sekian milyar manusia didunia ini ada saja yang memilih menentang Tuhan, dan kami muslim hanya mengimani, memahami, dan menuhankan satu Tuhan yaitu Alloh, maka siapapun yang menentang dan melawan Tuhan kami maka dia telah memusuhi Tuhan kami. Sekali lagi kami tidak ada musuh. Tuhan kami Maha Pengasih dan Penyayang, meskipun ada saja manusia yang menentang Tuhan kami selama dia tidak melawan kami maka dia bukan musuh kami. Itulah keyakinan kami, Kami hidup didunia adalah semata mata mengabdi pada Tuhan kami. Sekali lagi kami tidak ada musuh.

Kami berkeyakinan bahwa Tuhan kami adalah satu, anda mungkin sering membaca kalimat tauhid kami, “La ilahaillah” artinya pun sudah tidak asing lagi bagi anda “Tidak ada Tuhan selain Alloh”, bagi kami Tuhan ya Alloh, kami tidak akan menganggap, mengakui, apalagi menuhankan selain Alloh. Karena itulah doktrin Tuhan kami, jika masih ingin dia berada di jalanNya. Bagi Tuhan kami hanya ada 3 golongan orang, mengimani Tuhan satu Alloh (muslim), mengimani Tuhan kami namun memusuhi kami (munafik) serta mengimani tuhan yang selain Alloh (Tuhan kami umat muslim tadi) yang disebut kafir. Tuhan kami Maha Pengasih dan Penyayang, maka Tuhan kami juga membebaskan manusia di dunia ini untuk memilih, jadi kafir, munafik atau muslim, hidup didunia adalah pilihan, Tuhan kami akan tetap memberi manfaat, memberi materi, memberi perlindungan, terhadap semua manusia di dunia ini. Tuhan kami menciptakan manusia sudah dengan pentunjuknya Taurat, Injil, Zabur, dan Al Quran dan sudah ada contohnya (Rasulullah). Namun ini bukan berarti bahwa Tuhan kami juga membiarkan saja manusia seenaknya berbuat jahat di dunia, Tuhan sekali kali akan menyentil manusia, bahkan dizaman zaman dahulu langsung mengazab manusia didunia.

Saudaraku seorang nasrani….

Saudara bilang bahwa Tuhan kamu kan Sakti mengapa kamu begitu takut dan tidak tenang….

Kami yakin seyakin yakinnya bahwa Tuhan kami Maha Besar Maha Kuasa atas segala sesuatu, jangan kan hanya soal topi sinterclass, mie instan, uang receh yang disodorkan ke kami… emas berlian bahkan nyawa kami pun jadi taruhan jika itu adalah urusan pembelaan kami akan Tuhan kami. Namun kami juga punya kewajiban untuk melindungi saudara kami, tetap menjaga saudara kami sebagai sebagai wujud kepedulian kami atas saudara saudara kami dari kejahatan ingkar kepada Tuhannya. Tuhan kami Maha Kuasa, Maha membolak balikkan hati manusia, berapa banyak pendeta bahkan bukan sembarang pendeta berubah keyakinan menjadi muslim, semua adalah atas kuasa Tuhan kami. Tidak ada hal yang tidak mungkin (menurut manusia) dilakukan oleh Tuhan kami. Namun Tuhan kami akan menguji kami sebagai cara untuk mengetahui kualitas kami, Rasulullah kami sudah dijamin ke surga, namun mengapa masih beribadah, karena beliau adalah tauladan kami, beliau adalah pemimpin umat maka sudah jelas tidak ingin umatnya tidak mengikutinya karena ada jalan terang, jalan ke surga adalah jalan yang beliau tempuh, dan beliau menyukuri nikmat Tuhannya.

Saudaraku seorang nasarani…

Saudara saya juga bilang bahwa, “jika Tuhan sedemikian Maha Besarnya, maka masak ia akan membiarkan Muslim-Muslim itu jadi kafir hanya karena pakai topi santa?”

Disini memang sudah kelihatan ada beda pemahaman antara saudara saya ini dengan kami umat muslim, Tuhan kami tidak pernah memaksa manusia didunia untuk menjadi muslim. Adalah pilihan buat manusia itu sendiri mau jadi muslim atau kafir (ingkar terhadap Tuhan), saya menyebut ingkar terhadap Tuhan karena kami hanya percaya ada satu Tuhan, sekali lagi ini konsep Islam, jika dalam agama nasrani ada konsep bahwa yang ingkar (tidak mempercayai nabi Isa adalah Tuhan Yesus) disebut sebagai muslim ya kami sangat tidak keberatan disebut muslim. Maka sebaliknya pun pastinya saudara kami nasrani juga tidak keberatan kalau disebut kafir, bahkan banyak diantara nya yang menggunakannya sebagai nama.

Kemudian tentang asumsi anda bahwa, “Jika Tuhan sedemikian hebatnya dan Jokowi sedemikian jahatnya, masak sih Ia akan diam saja, bukankah ia pencipta langit dan bumi?...”

Kembali saya sampaikan bahwa Tuhan kami itu Tuhannya semua manusia, bahkan binatang, alam semesta semuanya adalah berTuhan pada yang satu, Tuhan kami. Didunia ini manusia diberi kebebasan mau jadi ingkar, mau jadi jahat, mau jadi baik semua terserah manusia, jika manusia mengambil sikap jadi sejahat jahatnya Tuhan pun tidak khawatir, tidak ada rasa khawatir sedikitpun atas ulah manusia tersebut, Tuhan Maha Kuasa. Tuhan telah menurunkan petunjuk nya dari Taurat, Injil, Zabur dan Al Quran, bahkan mengutus rasul, untuk memberi teladan, maka menjadi urusan manusia itu sendiri jika dia tetap ingkar, atau dia tetap jahat. Tuhan kami juga Maha Penyayang, Tuhan memberi kesempatan manusia untuk bertobat semasa hidupnya, jika lewat masa hidupnya maka Tuhan akan mengadili di akhirat kelak, itulah wujud kasih sayang Tuhan kepada makhukNya.

Dalam Islam Dosa yang paling besar adalah ingkar kepada Tuhan, dan itu sangat logis, sebagai pencipta maka Ia mempunyai kuasa penuh akan makhluk yang diciptakanNya, masak makhluk yang diciptakan tidak mau mengakui,menganggap penciptanya sendiri? makhluk sejahat apakah itu? Sudah wajar jika Tuhan sangat marah jika ada makhluknya yang seperti itu. Walaupun makhluk itu berbuat sebaik baiknya dengan sesama di dunia tetapi ada satu hal yaitu kebejatan yang luar biasa yaitu tidak mengakui (ingkar) kepada penciptanya maka sudah pasti Tuhan marah kepadanya maka terserah sang pencipta mau diapakan ini si makhluk, itu adalah hak Prerogratif Tuhan terhadap makhluknya.

Saudaraku juga bilang bahwa “Namun dalam hal beribadah dan menjalankan kepercayaan sesuai iman yang kita yakini, tentu kita harus saling menghormati”….

Toleransi dalam hal keyakinan terhadap Tuhan dalam pemahaman saya adalah begini…

Menghargai segala keputusan teman, sahabat, saudara atau siapapun yang berbeda keyakinan terhadap Tuhan tanpa perlu kita harus tahu apa alasan penolakan itu, contoh….

Ada beberapa dari muslim menolak mengucapkan selamat natal, tanpa harus mengetahui atau mengutak atik/memikirkan apa alasan muslim tersebut menolak mengucapkan selamat natal maka seharusnya kita paham dan menerima itu. Contoh lain, kami menolak memakai topi sinter class, nah menurut saudaraku nasrani mungkin akan berfikir ah cuma pakai topi saja tidak akan menjadi kafir, nah ketika kami menolak itu dengan alasan keyakinan kepada Tuhan kami, maka seharusnya apa yang saudara kami nasrani lakukan? Demikian juga sebaliknya saudaraku menolak diajak ke Mekah maka kami harus menerima itu tanpa kami harus tahu apa dan mengapa tidak mau diajak.

Seperti ketika anda mengajak teman untuk makan maka ketika teman itu menolak maka anda tidak harus memaksanya kan…? *hargai sikap teman….* Mungkin teman itu lagi puasa wajib dan dia tidak mau penyebutkan dia lagi puasa maka dia menolak dengan halus saja. Bisa jadi anda berfikir ah cuma makan aja tidak menjadi kafir kan?

Ini bukan wujud dari malas berfikir namun lebih kepada mengutamakan toleransi atas keyakinan dan kepercayaan orang lain. Terkait dengan landasan keyakinan jika akan diperdebatkan sudah beda konteks. Cari forum lain untuk melakukan perdebatan itu dengan kaidah kaidah penghargaan (toleransi) juga tentunya.

Saudaraku juga mengatakan kalau sering berbagi dengan saudara kandung dan atau sahabat anda…..

Aqidah kami sangat jelas “La ilahaillah”, saling memberi saling berbagi adalah perintah Tuhan kami, dan tuntunan Rosul kami, tidak ada larangan kami untuk saling memberi namun konteksnya bisa berbeda, jika pemberian itu menyangkut aqidah maka kami akan menolak, seperti anda menolak ajakan kami. Contoh…

Kami bebas bisa menerima dan memberi segala pemberian, misal kami memberi ketupat, opor ayam, sate,dll demikian juga kami bisa menerima pemberian kue ulang tahun anak saudara kami nasrani, bebas menerima oleh oleh dari saudara kami nasrani, namun kami akan menolak pemberian dari saudara kami nasrani berupa biscuit, kue kemasan yang tidak ada label halal resmi, sedemikian kami menolak pemberian daging babi, daging anjing yang diberikan ke kami dan sudah sewajarnya saudara kami nasrani ketika kami menolak dengan alasan keyakinan kami maka tidak perlu untuk mempertanyakan lagi.

Mungkin anda akan berfikir ah ribet kali aturan Tuhan kau…. Itulah keyakinan kami… dan sebagai wujud toleransi maka alangkah bijaknya jika anda memahaminya. Seandainya di aturan tuhan nya saudara kami nasrani tidak ada aturan atau larangan mengucapkan selamat idul fitri, tidak ada larangan ikut acara syawalan, ikut acara pengajian bahkan tidak ada larangan mengucapkan salam “Assalamualaikum…” tidak ada larangan mengucapkan Alhamdulillah… tidak ada larangan makan daging babi, tidak ada larangan makan daging anjing, dan bahkan tidak ada larangan apapun kami juga menghargai hal itu, kami tidak perlu ikut campur aturan tuhan saudara kami nasrani. Kami tidak pernah melarang dan mempertanyakan mengapa setiap hari saya nyepi bandara dan fasilitas fasilitas umum di bali dihentikan, kami tidak pernah ikut campur dan mempertanyakan mengapa candi prambanan, candi Borobudur dibuka untuk umum. Kami tidak pernah melarang anda menggunakan kalung salib di tempat umum pun, maka hal yang sama kami juga berharap tidak ada masalah ketika kami ingin setiap muslimah memakai jilbab di tempat umum, even olah raga, institusi, dll.

Saya berdoa agar semua umat manusia diberikan jalan kembali ke Tuhan yang menciptakannya…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun