Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyikapi Kenaikan BBM, Catatan Hati Ibu Rumah Tangga

4 September 2022   07:44 Diperbarui: 4 September 2022   07:56 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BBM Naik, Catatan Hati IRT,04/09/2022. Dokpri

BBM naik, yang tersorot kalangan para ibu rumah tangga adalah bahan bakar pertalite Rp.10.000. Harga itu cukup tinggi, untuk mobilisasi keperluan dalam rumah. Jika satu, dua atau tiga kendaraan maka akan menjadi kelipatan sepuluh ribu. Itu baru biaya kendaraan per hari. Belum lagi biaya yang lainnya.

Di Kalangan para ibu rumah tangga yang tidak memiliki kendaraan, juga akan menghadapi dampak kenaikan harga angkutan umum. Terpikirkan Berapa bajet perhari bagi anggota keluarganya? 

Kebutuhan sehari-hari, secara garis besar, yang utama adalah bahan makanan pokok, biaya pendidikan, biaya dan kesehatan. Baru saja ada rumor harga BBM naik, sudah ada juga oknum penjual yang menaikkan bahan makanan pokok. Apalagi sekarang ini, saat harga benar-benar naik. 

Dampak akan sangat kompleks, saat semua serba berbasis online, bijaknya pikirkan juga solusi bagi masyarakat pinggiran yang jangankan hp android, makan saja mereka masih kurang mampu, salah seorang ibu rumah tangga, mengeluhkan hal ini, " tolong pikirkan kami, bagaimana caranya, menjual di pasar, kami dimudahkan, jika kami tak ada hp, dibantu bagaimana, sekarang ini semua serba sulit bagi kami kaum miskin, dan sekarang BBM naik lagi, kami akan makin susah," tutur ibu itu, dengan mata berkaca-kaca.

Di Kota Palopo, yang terletak di ujung utara Sulawesi Selatan, nampak juga antrian masyarakat di beberapa SPBU penyalur BBM, tetapi tidak terlalu signifikan. Pada jam-jam tertentu saja, saat pelintas antar kota yang melewati Kota Palopo singgah mengisi BBM.

Sebagai akibat dari kenaikan BBM, tentu pengguna yang paling merasakan akibat dari naiknya harga BBM ini, adalah para ibu rumah tangga. 

Khususnya kalangan menengah ke bawah, ditengah situasi yang masih trauma kesulitan hidup karena dampak pandemi covid-19. Menghadapi kenaikan BBM akan makin menyulitkan para ibu untuk mengatur biaya rumah tangganya. 

Hanya satu saja catatan bagi para pengambil keputusan, buka lapangan pekerjaan, bantuan fasilitas yang memudahkan untuk masyarakat miskin, kuatkan ekonomi masyarakat dengan membuka akses kemudahan bahkan bantuan modal kerja seluas-luasnya tanpa tebang pilih. 

Dan makin terbuka hati nurani para pengambil kebijakan, menetapkan keputusan untuk kesejahteraan masyarakat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun