Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ikhlas Seorang Ibu

14 September 2018   14:47 Diperbarui: 15 September 2018   18:20 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pic : Pinterest.com.au)

Di sudut kota yang sangat jauh hadir berbagai perasaan yang berkecamuk di dalam jiwa terkenang saat-saat memperjuangkan kehidupan dikala letih dan lelah yang tiada terhingga pun masa berlalu tanpa terasa riang suka maupun duka

 Terlewati tanpa terasa ketika memandang sebuah pandangan yang buram dan fokus pada gumpalan awan yang berarak dan gumpalan awan itu pun seolah-olah kisah tentang jauhnya suatu harapan 

Namun bagaimanapun jauh Harapan itu tetapi tetap hati seorang ibu yang sudah mulai Rapuh berusaha untuk kuat dan tetap berprasangka baik pada Tuhannya suatu saat ibu itu yakin bahwa Allah akan menjawab doa-doanya

Sepertinya bukan hanya dalam tulisan Tetapi akankah Tuhan akan mengabaikan doanya 

Di mana pada saat anak itu dalam buaian selalu dipenuhinya dengan doa dzikir dan harapan-harapan pada dinding..pengharapan ibu

pada mula pagi 

Pada pada udara 

Terseru kan tertuliskan atau apalagi namanya...

Menghimpunkan suatu harapan yang terserak 

ya Rabbi

Jadikanlah buaian jantungku  berbakti pada Mu dan berguna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun