Awalnya gelar beliau ( minimal dari para pendukungnya) adalah Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) seiring berjalannya waktu gelar tersebut berubah menjadi Imam Besar HRS.
Bisa jadi oleh para pendukungnya,HRS diasosiasikan dengan Imam Besar Iran dulu yaitu Ayatullah Khomeini.
Makanya ketika HRS menuju Indonesia dari tanah" pengasingan "sambutan kedatangan beliau relatif luar biasa besar, relawan/ laskar atau apapun istilahnya dengan seragam yang mentereng melakukan pagar betis menyambut kedatangan HRS yang dielu elukan oleh para pendukungnya.
Bisa diduga perlu dana besar untuk melakukan " hajatan " besar menyambut kedatangan HRS tersebut,sumber pendanaan dari mana, siapa yang mengorganisir kedatangan beliau mungkin hanya kubu HRS yang tahu.
Satu hal yang jelas " glorifikasi " HRS seolah sebagai tokoh" kharismatik " dengan jutaan pendukung relatif berhasil, tentunya ada juga pihak yang kontra dengan HRS.
Pertanyaan besarnya yang muncul kemudian adalah fenomena kemunculan HRS ini " by design " ataukah murni spontanitas masyarakat yang merindukan hadirnya ulama " kharismatik ".?
Ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa HRS dengan FPI nya sejatinya sebatas ORMAS setingan yang gunakan isu"agama" untuk menekan pemerintah.
Artinya ada bandar besar yang berada dibalik keberadaan HRS dengan FPI nya.
Siapakah bandar besar tersebut? Ada yang menduga 3C(Cikeas, Cendana, Chaplin)..
Namanya juga " rumor " soal benar tidaknya ya tidak bisa dipastikan..