Saat ini hampir semua partai politik peserta pemilu 2019 yang dapat kursi di parlemen merapat ke pemerintah, hanya PKS yang berani bersikap kritis dan konstruktif ( istilah lain dari" oposisi ").
Padahal diluar sana, dimasyarakat luas masih ada rasa tidak puas dari masyarakat terkait kinerja pemerintah ditambah lagi dengan adanya pandemi covid 19 ini ekonomi masyarakat ikut terpuruk.
Tentunya perasaan tidak puas masyarakat tersebut perlu dapat penyaluran secara politis lewat partai politik yang ada.
Partai Ummat bersama PKS bisa berbagi" kapling" untuk bisa menyalurkan secara politis perasaan tidak puas masyarakat tersebut secara sehat sesuai peraturan yang berlaku.
Bagaimana caranya agar masyarakat terkhusus para wajib pilih bisa menjatuhkan pilihannya pada Partai Ummat untuk menyalurkan aspirasinya agar minimal terakomodasi, tentunya perlu upaya yang sungguh-sungguh terkhusus dalam menggaet calon wakil rakyat yang mampu mengambil hati suara rakyat.
Bersikap kritis dan konstruktif adalah bidang keahlian Amin Rais yang memang sudah terbukti selama ini sehingga Amin Rais tetap menjadi" idola" masyarakat.
Tentunya peran penting Amin Rais tersebut perlu didukung oleh segenap jajaran pengurus Partai Ummat dan yang utama banyak publik figur lainnya yang ikut bergabung dalam barisan Partai Ummat.
Dibanding Parpol baru lainnya ataupun Parpol lama tapi tidak masuk dalam lima besar Partai Politik peserta pemilu 2019 .. Partai Ummat sudah punya modal dasar yang kuat...
Tentunya tidak sulit bagi Partai Ummat sebagai partai politik yang bersikap kritis dan konstruktif dalam meraih dukungan masyarakat.
Mengapa?? Walaupun sebagai pendatang baru, sejatinya Partai Ummat sudah ada didalam hati masyarakat... jika dikaitkan dengan jajaran pengurus Partai Ummat baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis...
