Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Balik Aksi Kudeta Partai Demokrat

8 Maret 2021   10:44 Diperbarui: 8 Maret 2021   11:07 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gosip yang beredar adalah dengan menguasai Partai Demokrat, maka bisa dijadikan kendaraan politik menuju ajang Pemilihan Umum 2024 mendatang.

Partai Demokrat dengan infrastruktur Partai yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan masuk dalam jajaran lima besar Partai Politik di Indonesia ditambah dengan tingkat elektabilitas Partai yang semakin meningkat jelas sangat menggiurkan bagi siapapun juga.

Apalagi jika dibandingkan dengan mendirikan sebuah Parpol baru, disamping biayanya besar belum tentu juga dapat dukungan dari masyarakat.

Memang masuk akal, tapi ada juga"kecurigaan" lainnya yang berseliweran di media sosial maupun obrolan warung kopi.

Kecurigaan tersebut berupa adanya upaya untuk " menggembosi " Partai Demokrat dengan cara menghadirkan Partai Demokrat" tandingan" lalu mereka saling bertikai sehingga kesempatan untuk konsolidasi Partai menghadapi PEMILU 2024 mendatang terganggu.

Seperti diketahui untuk bisa mendapatkan calon legislatif, calon kepala daerah yang potensial itu relatif sulit, biasanya tokoh masyarakat, publik figur, pesohor, orang yang punya" modal" jadi rebutan Parpol agar bergabung kedalam Parpolnya.

Bila Parpol tersebut lagi kisruh orang jadi pikir pikir untuk bergabung kedalam Parpol tersebut.

Pada titik inilah Partai Demokrat terancam tidak punya/sedikit kursi di legislatif, ataupun kursi kepala daerah.

Kisruh Partai Demokrat disatu sisi bisa sebagai" musibah " tapi disisi lain bisa juga sebagai " berkah".

Sebab akibat adanya" kisruh" tersebut Partai Demokrat jadi ramai dibicarakan, ramai dapat liputan di media massa maupun media sosial.

Jika para pihak yang bertikai tersebut bisa" bermain cantik"sehingga dapat simpati publik, maka kalah menang dalam pertikaian tersebut menjadi tidak PENTING.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun