Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menyiasati Banjir di Indonesia

26 Februari 2021   10:15 Diperbarui: 26 Februari 2021   10:18 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagai daerah hujan tropis, jelas curah hujan di Indonesia sejak dulu tergolong tinggi.

Ada kawasan yang sejak dulu sebagai langganan banjir musiman, tapi karena daerah tersebut tergolong subur, mudah dalam mencari mata pencaharian dsb,maka masyarakat mensiasati dengan mendirikan bangunan tinggi/ rumah panggung.

Dari situ masyarakat Indonesia bisa mengambil hikmah dari sisi positif banjir, yaitu hilangnya hama karena terbawa oleh arus air dan disaat yang bersamaan mendapatkan limpahan lumpur yang subur.

Artinya setelah banjir reda, masyarakat Indonesia bisa bercocok tanam tanpa perlu kerja keras karena tanah sudah gembur, subur, gulma sudah bersih/ mati.

Kearifan lokal, mampu beradaptasi dengan" banjir" menjadikan banjir bukan sebagai bencana, tapi justru sebagai anugerah dari " LANGIT".

Bahwa faktanya saat ini terjadi kerusakan lingkungan akibat penggundulan hutan, betonisasi permukaan tanah dengan akibat air tidak terserap ke dalam tanah, tapi langsung mengalir ke sungai dan akibat daya tampung sungai dan danau melebihi kapasitas sehingga timbul banjir dan tanah longsor,hal tersebut menjadi keprihatinan bersama.

Cara Mengatasi relatif mudah secara" tehnis" sejauh semua pihak berpartisipasi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Sebagai contoh sederhana untuk tingkat DESA, disitu ada dana desa yang bisa difokuskan untuk mengatasi banjir.

Dengan cara gotong royong bikin embung/rawa kecil, bikin sumur resapan, lakukan penghijauan dengan tanaman yang bernilai ekonomis ( buah tropis,pete, jengkol,bambu dsb) disertai dengan tanaman sela (umbi umbian, sayuran dsb).

Untuk tingkat individu berupa pembuatan biopori/sumur resapan, penghijauan di lahan masing-masing warga dsb.

Intinya adalah sejauh ada kemauan,air hujan yang sangat menyuburkan tanah, jernih dan sangat bermanfaat tersebut secara umum justru menjadi berkah/karunia Allah SWT yang tiada ternilai harganya sejauh bisa mensikapinya secara bijak.

Bukan saatnya untuk saling menyalahkan terkait banjir saat ini.

Saat ini justru menjadi momentum yang tepat untuk membangun solidaritas sosial dan secara terpadu bahu membahu mengatasi banjir dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun