Keputusan Prabowo Subianto memilih jalur "People Power"secara konstitusional,non kekerasan,lewat aksi Demo damai atas beragam kecurangan dilapangan dalam Pilpres 17-4-2019 mendapatkan beragam tanggapan,mulai dari yang pro sampai yang kontra.
Bisa saja apa yang ditempuh Prabowo Subianto tidak membuahkan hasil yang diharapkan yaitu Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden RI periode 2019-2024.
Tetapi hal tersebut bukan menjadi masalah UTAMA,sebagai seorang Jendral Jenius Prabowo Subianto mampu berpikir jangka panjang.
Prabowo Subianto memberi pesan moral yang sangat mendalam kepada generasi sekarang maupun generasi mendatang bahwa yang namanya:kecurangan,kesewenang wenangan,ketidak adilan,penyalah gunaan kekuasaan tidak bisa dibiarkan begitu saja,HARUS ada perlawanan.
Soal kemudian berhasil atau gagal bukanlah menjadi persoalan utama,persoalan utamanya adalah adanya "keberpihakan"kepada nilai nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila.
Sebagai seorang Pancasilais sejati sekaligus berjiwa "SAPTA DARMA" Prabowo Subianto tidak bisa membiarkan kezaliman merajalela di Indonesia.
Pada titik inilah perjuangan politik Prabowo Subianto mendapatkan legitimasi langit dan legitimasi bumi.
Prabowo Subianto telah menempatkan dirinya sebagai sosok politisi yang mempunyai standard moral dan standard etika diatas rata rata.
Pesan moral dari perjuangan politik Prabowo Subianto adalah terjun dibidang politik tidak semata mata untuk mencari kekuasaan,yang lebih penting adalah politik sebagai sarana untuk memperbaiki moralitas bangsa dan disaat yang sama politik sebagai sarana untuk memperbaiki kehidupan bangsa dan Negara Indonesia kearah yang lebih baik.