Dalam segala hal kubu Prabowo Subianto mengalami keterbatasan terkhusus di bidang logistik, hal tersebut berakibat kampanye "darat" relatif terbatas dibandingkan dengan kubu petahana.
Menyiasati keterbatasan di bidang logistik membutuhkan upaya cerdas agar tetap bisa berkampanye, tetap bisa mengambil hati para wajib pilih, terkhusus "swing voters" yang dicirikan sebagai pemilih pemula, generasi milenial dan barisan "emak-emak" yang mampu mempengaruhi para wajib pilih.
Target sasaran sudah jelas dan terpetakan, keterbatasan dukungan logistik juga sangat jelas, berdasarkan fakta real tersebut kampanye "cerdas" dan berbeda dengan kubu petahana direncanakan, disusun, dan diterapkan secara cerdas pula.
Ahli strategi kampanye cerdas kubu Prabowo -Sandi yang melibatkan beragam disiplin ilmu, melibatkan pelaku di lapangan tiada henti melakukan kampanye cerdas yang terukur, terstruktur, sistemik, dan massive.
Data hampir tiap hari selalu diupdate, dievaluasi, disupervisi dan dikaji secara lebih mendalam. Intinya adalah analisa SWOT/Strength, Weakness, Opportunity, dan T...= kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan selalu diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Menjadi sangat bermakna bila model memenangkan dalam Pilpres 2019 mendatang tersebut juga diterapkan dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Bisa jadi strategy kampanye cerdas untuk memenangkan Pilpres 2019 mendatang bila diterapkan dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik hasilnya juga bermanfaat.