Pertunjukan Ali Muchtar Ngabalin dalam berbagai tayangan televisi memang menimbulkan pro kontra,olehnya itu banyak pihak yang menyarankan untuk melakukan evaluasi ulang terhadap tampilan ybs.
Tentunya dasar pertimbangan untuk melakukan evaluasi terhadap Ali Muchtar Ngabalin adalah sejauh mana keberadaan ybs menguntungkan kubu petahana.
Lepas soal menguntungkan atau tidak menguntungkan yang jelas Ali Muchtar Ngabalin telah meninggalkan norma kepatutan dalam berdebat.
Bicara kasar, main "tunjuk tunjuk",main "ancam mengancam"suka memotong pembicaraan lawan bicara,tidak menghargai moderator/pembawa acara,suka "ngeyel" ketika diperintahkan untuk berhenti bicara dsb.
Ali Muchtar Ngabalin telah mencederai "keadaban"publik dan menjadi contoh tidak baik bagaimana bersopan santun.
Fatalnya adalah :ketika ybs berbicara,ybs mewakili sebuah institusi yang bernaung dibawah KSP (Kantor Staf Presiden).
Kalau jaman dulu Ahok adalah representasi dari penguasa yang punya kelemahan mendalam sehingga mudah jadi sasaran tembak.
Saat ini peranan Ahok sudah digantikan oleh penampilan Ali Muchtar Ngabalin yang "nyebelin" tersebut,akibatnya apa???.
Gara gara nila setitik rusak susu sebelanga,gara gara Ali Muchtar Ngabalin hancur petahana.