Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ustaz Abdul Somad Fenomena Langka di Jagat Maya

4 Agustus 2018   09:35 Diperbarui: 4 Agustus 2018   09:59 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keputusan pemerintah Indonesia untuk menerima kehadiran "GOOGLE" berdampak pada perubahan "mind set"bangsa Indonesia secara "radikal",dari situ muncullah perubahan perilaku yang luar biasa.

Beragam temuan aplikatif yang diperoleh lewat GOOGLE mampu merubah taraf hidup masyarakat,disaat yang sama masyarakat makin "melek" informasi.

Fenomena munculnya sosok UAS dalam jagad perpolitikan Indonesia tidak lepas lepas dari kemunculan "Youtube"sebagai media alternatif yang justru sanggup menggeser peranan media arus utama dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

Masyarakat selalu mencari data pembanding terhadap suatu "berita" dan itu bisa diperoleh lewat medsos,termasuk Youtube.

Bisa dikatakan masyarakat saat ini sudah jenuh dengan politik "transaksional" yang dipertontonkan oleh para elite politik, pengusaha dan penguasa yang ujung ujungnya masyarakat kian terpuruk kehidupannya.

Pada titik inilah kehadiran UAS dianggap mampu mewakili kerinduan publik tentang perlunya perubahan dalam jagad perpolitikan Indonesia yang isinya cuma "transaksional" melulu, tentang siapa memberi apa dan dapat apa.

Keberpihakan UAS untuk Indonesia yang lebih baik  Yang diucapkan dengan bahasa "agama",sangat komunikatif,mudah diserap dan Inspiratif sangat disukai publik.

Disaat yang sama UAS selalu mengajak untuk introspektif sekaligus tidak menyalahkan pihak lain apalagi menyebarkan kebencian ,menjadikan UAS bisa jadi makin disuka.

Satu hal yang jelas fenomena kemunculan UAS saat ini selain sulit dibendung juga sulit dijelaskan dengan logika.

Kok bisa ya UAS yang tampil egaliter, menolak dicium tangannya, menolak diistimewakan, hidup apa adanya, tidak ada apa apanya dalam hidupnya jadi idola?

UAS tidak butuh "pencitraan", UAS tidak butuh "marketing" ,UAS  tidak butuh "branding",UAS tidak butuh "positioning", yang dilakukan UAS adalah tampil apa adanya, tidak penuh rekayasa dan tidak penuh kepura puraan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun