Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rupiah Menguat(irkan)

25 April 2018   04:35 Diperbarui: 25 April 2018   04:41 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sekitar 14.000 rupiah/dollar AS bahkan diprediksi akan tembus ke angka 15.000 entah kapan,minimal paling lambat sesudah Pilpres 2019 bakalan terjadi.

Hal tersebut terjadi karena kebutuhan akan devisa meningkat akibat pengeluaran uang dalam bentuk valuta asing meningkat.

Import meningkat,bahkan lebih besar dari eksport,bayar bunga dan cicilan utang,pergi keluar negri baik untuk ibadah,wisata,belajar,studi banding dsb.

Intinya terjadi ketidak seimbangan antara pengeluaran devisa dibanding pemasukan devisa,lebih banyak devisa yang keluar dibanding devisa yang masuk,ujung ujungnya cadangan devisa melemah.

Untuk memperkuat cadangan devisa beragam cara ditempuh ,mulai dari bikin utang luar negri,meningkatkan eksport,mengurangi import,bepergian keluar negri dikurangi,semua kegiatan yang menyedot devisa dikurangi.

Ada juga himbauan agar dana yang parkir diluar negri dibawa pulang ke Indonesia dengan istilah "repatriasi"...dsb.

Tanpa bermaksud menyalahkan siapapun juga,memang fundamental ekonomi Indonesia lemah,daya saing sektor Industri lemah,akibatnya bila pasar bebas ASEAN diberlakukan bisa dipastikan makin parah perekonomian Indonesia,karena digempur habis sektor Industri Indonesia,bahkan sektor perkebunan/buah buahan juga masuk,ayam pedaging juga masuk.

Belum terlambat Indonesia untuk berbenah,tentunya tidak perlu panik,tapi jangan juga "sok pede",jangan cuma heboh dibidang politik bernuansa SARA,sementara masalah utamanya soal EKONOMI tidak jadi perhatian serius.

Intinya semua kebijakan dibidang apapun juga,termasuk dalam bikin REGULASI harus dikaitkan dengan dampak EKONOMI bagaimana??? menyedot devisa,usaha kian sulit,hanya menguntungkan kelompok pengusaha yang suka menyimpan kekayaannya di luar negri,hutang luar negri kian bertambah,atau........??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun