PARPOL yang diharapkan La Nyalla bisa mengusungnya sebagai CaGub Jatim mengalihkan dukungannya ke Gus Ipul,jelas lewat hitungan yang masak.
Saat ini calon terkuat Gubernur Jawa Timur adalah Khofifah,bila Cagub lebih dua dengan Khofifah sebagai satu satunya calon perempuan berakibat suara lelaki pecah.
Alasan Yenny Wahid menolak dicalonkan boleh jadi agar suara perempuan tidak pecah sehingga peluang Khofifah menang makin besar.
Demikian juga bila La Nyalla bisa dicalonkan berakibat suara lelaki pecah berakibat peluang Khofifah menang makin besar.
Pertarungan pemilihan Gubernur Jatim bernuansa "gender" boleh jadi mewarnainya.
Ada semacam "penolakan"di sebagian pihak bila perempuan jadi pemimpin,celah tersebut berusaha semaksimal mungkin dimanfaatkan kubu Gus Ipul,salah satunya dengan merangkul kubu GERINDRA dkk agar mendukungnya dengan harapan suara lelaki tidak pecah.
Celah tersebut seoptimal mungkin berusaha dimanfaatkan kubu Gus Ipul,sebab dalam beberapa hal Khofifah lebih unggul.
Bisa jadi kampanye bernuansa "gender"akan mewarnai PilGub Jatim,jelas diskriminasi gender bila dikelola secara cerdas,halus sangat merugikan kubu Khofifah.Â