Boleh saja pernyataan Mahfud MD tersebut bisa mewakili sebagian besar warganet terhadap kasus yang sedang dihadapi Setnov.
Tapi bukan berarti bisa dibenarkan secara "etis",layakkah seorang sekaliber Mahfud MD mengomentari status kesehatan Setnov yang jelas jelas bukan menjadi "kompetensi" Mahfud MD yang bergelar Guru Besar Hukum Tata Negara??.
Tendensius,provokatif,tidak profesional layak disematkan ke diri Mahfud MD dan yang paling utama Mahfud MD Tidak Punya Empati terhadap diri Setnov yang lagi mengalami kesedihan luar biasa.
Sudah jelas masalah korupsi di Indonesia bukan terletak pada "personal" tapi mayoritas justru karena problem sistemik.
Akan lebih baik Mahfud MD berusaha memperbaiki sistim ketatanegaraan Indonesia sebagai penyebab kian maraknya praktek korupsi di Indonesia,disamping sesuai kompetensi Mahfud MD,juga sangat membantu memperbaiki kondisi Indonesia.
Kalau seorang Guru Besar saja sudah bicara diluar kompetensinya,disaat yang sama justru tidak memberi kontribusi sesuai bidang keahliannya dalam memperbaiki sistim ketatanegaraan yang gagal dan cacat sejak lahir lalu mau bilang apa???